Stigma menjauhkan yang terpapar dahulu pernah terjadi tapi kini sudah terbangun kesadaran untuk saling bantu
Tangerang (ANTARA) - Tim Velox Badan Intelijen Negara (BIN) mengajak pegawai lingkup Kecamatan Tangerang menjadi agen dalam menyosialisasikan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di tengah pandemi dengan selalu mengampanyekan protokol kesehatan.

Ketua Tim Velox BIN Nadeo Argawinata di Tangerang, Senin, mengatakan tujuan dilaksanakan AKB di lingkup kecamatan Tangerang karena mobilitas masyarakat di wilayah ini tinggi dan memunculkan kerawanan penularan virus.

Oleh karena itu, Tim Valox BIN mendapatkan amanah dari Presiden Joko Widodo untuk melakukan sosialisasi AKB di wilayah Jabodetabek agar warga yang terpapar tidak semakin luas

Sebab, kata dia, warga yang terpapar COVID-19 karena tidak patuh menjalankan protokol kesehatan dan kondisinya sedang tidak sehat.

"Mobilitas masyarakat di Kota Tangerang sangat tinggi sehingga kami hadir dalam memberikan sosialisasi sebab pandemi ini masih ada karena pemerintah sedang berupaya memutus penyebaran dengan vaksinasi dan lainnya. AKB yang kita sampaikan adalah mengenai kampanye 5M," katanya.

Perwakilan medis Tim Velox dr Jares Clinton mengatakan penyebab angka kematian dan kasus positif COVID-19 di Indonesia semakin tinggi disebabkan kurang paham dan disiplin masyarakat dalam menerapkan prokes.

Baca juga: Kominfo ajak masyarakat tidak sibuk cari kesalahan tapi dengungkan AKB

Padahal, virus corona baru ini menyerang saluran pernapasan dan memiliki dampak yang luas bagi kesehatan seluruh tubuh, apalagi yang mempunyai penyakit penyerta.

"Menerapkan protokol kesehatan itu wajib setiap detik karena virus bisa saja masuk saat kita melepas makser seketika. Jangan sampai muncul kesadaran karena ada razia prokes dan sanksi. Karena sehat itu kebutuhan kita," katanya.

Sekretaris Camat Tangerang Abu Sofyan mengatakan saat ini wilayah setempat sudah masuk dalam zona hijau penyebaran COVID-19.

Dia mengakui bahwa memberikan kesadaran warga untuk menerapkan protokol kesehatam tak mudah sebab pandemi yang sudah berjalan selama satu tahun, membuat warga merasa jenuh.

"Ini adalah tugas bersama untuk selalu ingatkan warga agar menjalankan protokol kesehatan sebab orang yang terkena virus akan memiliki dampak yang luas," katanya.

Selain itu, Kecamatan Tangerang juga aktif memberikan pemahaman kepada warga untuk tidak mengucilkan yang positif COVID-19.

"Stigma menjauhkan yang terpapar dahulu pernah terjadi tapi kini sudah terbangun kesadaran untuk saling bantu," katanya.

Baca juga: Epidemiolog minta Pemkot Bandung evaluasi AKB karena COVID-19 melonjak
Baca juga: Pemkot Bandung pilih perketat AKB dibandingkan PSBB

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021