Kupang (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menyatakan 69 korban meninggal pada peristiwa banjir bandang di Adonara, Kabupaten Flores Timur.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, I Putu Sudayana dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kupang, Senin, mengatakan 69 korban meninggal itu ditemukan dalam operasi pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan selama dua hari sejak Ahad-Senin (4-5/4).

"Jumlah ini masih bersifat sementara karena proses pencarian dilakukan tim SAR masih terus dilakukan di lokasi bencana," kata I Putu Sudayana.

Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, BPBD, masyarakat Adonara dan Pemda Kabupaten Flores Timur terus melakukan operasi SAR di tiga kecamatan yang terdampak banjir bandang.

Baca juga: Kemendes dampingi penggunaan dana desa untuk penanganan bencana NTT

Baca juga: Kemensos salurkan bantuan senilai Rp2,6 miliar ke NTT


Menurut dia, tiga kecamatan yang dilanda bencana banjir bandang, yaitu Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Kecamatan Wotan Ulumando.

Menurut dia, korban yang ditemukan meninggal itu berasal dari Kecamatan Ile Boleng 57 orang, Kecamatan Adonara sembilan orang dan Kecamatan Ulumando tiga orang.

"Masih ada 19 orang korban di Adonara yang masih dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian tim SAR gabungan yang saat ini berada di Adonara," kata I Putu Sudayana.

I Putu Sudayana menambahkan ada 50 korban bencana banjir bandara di Adonara, Kabupaten Flores Timur ditemukan dalam kondisi selamat oleh tim SAR gabungan.*

Baca juga: BNPB kirimkan bantuan logistik bencana banjir bandang Flores Timur

Baca juga: Ke lokasi banjir bandang NTT, Doni Monardo tempuh jalur darat

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021