Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN PIM) M. Din Syamsuddin mengapresiasi kematangan sikap para tokoh agama di Indonesia yang tidak terpengaruh provokasi, menyusul peristiwa dua aksi teror di Tanah Air, dalam sepekan terakhir.

"Alhamdulillah tokoh-tokoh berbagai agama di Indonesia sudah punya kematangan, kedewasaan untuk tetap membangun kerukunan, tidak tergoda, tidak terpengaruh dengan aksi-aksi teror oleh kelompok umat beragama atau yang mengatasnamakan agama tertentu, menyasar dan menjadikan sasaran korban lambang-lambang agama lain," kata Din dalam seminar daring bertajuk "Sarasehan Kebangsaan, Aksi Teror Mengapa Terulang Lagi?" yang dipantau di Jakarta, Senin.

Pihaknya menyesalkan adanya keraguan dan skeptisme kalangan tertentu terhadap adanya aksi teror di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, dan di Mabes Polri, Jakarta tersebut.

"Banyak di media sosial (mengungkapkan) semacam skeptisme, keraguan tentang teror-teror yang terjadi, jelas kami tidak setuju," tuturnya.

Sebelumnya, teror bom bunuh diri dilakukan dua orang terduga teroris di Gereja Katedral Hati Yesus Yang Maha Kudus di Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3) pagi.

Pelaku adalah pasangan suami-istri yang baru menikah sekitar enam bulan lalu, meledakkan bom yang mereka bawa sehingga mereka tewas di tempat kejadian. Pelaku pria berinisial L dan perempuan YSF atau D.

Keduanya tergabung dalam kelompok kajian di Vila Mutiara, Makassar, merupakan anggota kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah yang berafiliasi dengan ISIS.

Tiga hari kemudian, yakni pada Rabu (31/3), Polri dikejutkan dengan penyusupan terduga teroris perempuan berinisial ZA ke kompleks Mabes Polri.

Terduga teroris tersebut sempat menodongkan senjata api kepada aparat yang sedang bertugas di sekitar gerbang Mabes Polri.

Tidak menunggu lama, ZA langsung dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas, karena dinilai telah mengancam keselamatan.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021