"Kebakaran lahan tidak mungkin tanpa interppensi ulah dari tangan manusia, maka dari itu kita harus kembangkan aplikasi asap digital ini,.."
Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengembangkan aplikasi asap digital sesuai arahan Presiden RI untuk memudahkan dalam memantau atau mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah setempat.

"Aplikasi asap digital maksudnya seperti akan dipasang kamera pemantau, supaya bisa mengetahui secara pasti dan secepatnya merespon apabila ada Karhutla sehingga bisa dengan cepat memadamkan api agar tidak membesar," kata Gubernur Kalbar, Sutarmidji, saat menghadiri acara Coffe Morning dengan tema pencegahan kebakaran hutan dan lahan di uula kantor Kejaksaan Tinggi Kalbar di Pontianak, Kamis.

Dia mengatakan, kasus kebakaran di wilayah Kalbar terjadi tidak mungkin tanpa interpensi dari manusia, maka dengan adanya alat asap digital merupakan solusi yang tepat untuk mengetahui pelaku pembakaran itu.

"Kebakaran lahan yang terjadi tidak mungkin tanpa interpensi ulah dari tangan manusia, maka dari itu kita harus kembangkan aplikasi asap digital ini, karena aplikasi ini dapat mendeteksi pelaku dengan jelas dan bisa memfokuskan hingga sejauh empat kilometer, sehingga kita bisa mengetahui pelaku yang membakar lahan itu," ujarnya.
Baca juga: Aplikasi asap digital jadi program nasional penanganan karhutla
Baca juga: Penanganan ancaman Karhutla Kalteng disetarakan pandemi COVID-19


Selain itu, dia menambahkan, bahwa aplikasi asap digital tersebut akan dipasang dibeberapa wilayah, tetapi lebih difokuskan di sekitar Bandara Supadio Pontianak.

"Aplikasi asap digital ini dipasang dan difokuskan di sekitar Supadio, karena Karhutla sering terjadi disitu, sehingga ke depannya bisa dicegah agar tidak mengganggu keselamatan penerbangan," ujarnya.

Sutarmidji berharap, agar kebakaran lahan ini dapat di cegah bersama-sama untuk menjaga kesinambungan usaha di sektor perkebunan dan demi menjaga kesehatan serta ekonomi bersama.

"Tentu kita tahu dampak dari kebakaran lahan ini sangat berbahaya dari segi apapun, saya berharap agar kebakaran lahan ini dapat dicegah bersama-sama. Seperti kata pepatah, lebih baik mencegah dari pada mengobati, demi menjaga kesehatan serta ekonomi bersama," katanya.
Baca juga: Polda Kaltim luncurkan aplikasi LembuSwana untuk cegah karhutla
Baca juga: 8.312 personel disiapkan tangani karhutla di Kalteng

Pewarta: Andilala dan Sucia Lucinda
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021