Sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak lagi membakar dan membiarkan pembakaran
Jakarta (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) terus meningkatkan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan kepada masyarakat sekitar lahan gambut di tingkat tapak.

"Sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak lagi membakar dan membiarkan pembakaran, ikut menjaga dan memelihara infrastruktur pembasahan gambut seperti sekat kanal dan sumur bor yang sudah dibangun," kata Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRGM Myrna Safitri ketika dihubungi di Jakarta pada Jumat.

Selain itu, Mryna mengatakan sosialisasi terus dilakukan agar masyarakat selalu siaga dan memantau potensi kebakaran yang ada dan tidak membiarkan adanya risiko api dapat membesar.

Baca juga: BRGM: Perubahan perilaku penting untuk cegah kebakaran hutan dan lahan

Baca juga: BRGM: Rehabilitasi mangrove untuk pemulihan lingkungan dan ekonomi


BRGM juga memiliki Program Desa Mandiri Peduli Gambut yang merupakan kerangka penyelaras program pembangunan di perdesaan gambut khususnya di sekitar area restorasi gambut.

Sampai dengan 2021 terdapat 715 desa yang masuk dalam Desa Mandiri Peduli Gambut, yang beberapa programnya seperti meliputi fasilitasi pembentukan kawasan dan perencanaan tata ruang desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan ekonomi, penguatan pengetahuan lokal dan kesiapsiagaan masyarakat desa dalam menghadapi bencana kebakaran gambut.

Selain itu, Mryna menjelaskan bahwa BRGM akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur pembasahan gambut pada area-area yang belum dibangun, memeriksa dan memelihara termasuk memperbaiki infrastruktur yang rusak. Hal-hal tersebut dilakukan BRGM bersama dengan masyarakat.

Baca juga: BRGM intensifkan kolaborasi teknologi dan masyarakat cegah Karhutla

Baca juga: BRGM butuh dana awal Rp18,4 triliun untuk rehabilitasi mangrove kritis


"BRGM juga memberi dan mensosialisasikan pelatihan pengelolaan lahan tanpa bakar melalui Sekolah Lapang Petani Gambut," ujar Myrna.

Sebelumnya, dengan pelantikan Kepala BRGM Hartono pada akhir Desember 2020, lembaga itu memiliki tugas baru yaitu upaya percepatan dilakukan pada 1,2 juta hektare ekosistem gambut dan 600 ribu mangrove.

Jangkauannya juga bertambah dari tujuh provinsi yang sudah jadi target restorasi gambut yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua, BRGM akan bekerja pada enam provinsi baru, khususnya untuk mangrove.

Keenamnya adalah Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Papua Barat.

Baca juga: KLHK sebut konservasi hutan bagian dari upaya jaga kelestarian lebah

Baca juga: KLHK pastikan Penghargaan Adipura tetap ada

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021