25 Mei nanti, bisa segera kita mulai pelaksanaannya
Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Marijan mengatakan pihaknya akan memfasilitasi tes cepat berupa rapid antigen dan GeNose untuk mendeteksi COVID-19 bagi 3.000 santri yang akan kembali menimba ilmu di pondok pesantren pulau Jawa.

"Sesuai dengan arahan pak Bupati dan berdasarkan surat edaran nomor 442.3.2/Dinkes-C, kami dari Dinkes Kubu Raya akan memfasilitasi pelaksanaan tes COVID-19 bagi para santri yang akan kembali ke pondok pesantren dan lembaga pendidikan lainnya di Pulau Jawa, setelah libur Lebaran," kata Marijan di Pontianak, Kamis.

Dia menjelaskan, dalam surat edaran tersebut disebutkan, pemeriksaan rapid tes antigen / GeNose ini para santri yang akan mendapatkan pelayanan adalah warga Kubu Raya, yang dapat di buktikan dengan menunjukkan Kartu Keluarga, KTP atau surat keterangan domisili di Kubu Raya.

"Selain itu, juga harus memiliki kartu santri atau surat keterangan santri yang di keluarkan oleh Pondok Pesantren tempat pendidikan santri," tuturnya.

Untuk pelaksanaannya, kata Marijan akan dilakukan mulai tanggal 25 Mei mendatang di kantor Dinas Kesehatan Kubu Raya.

"Jadi, karena kita sudah memiliki data base tentang jumlah santri, pondok pesantren dan organisasi keagamaan lainnya, ini akan segera kita sosialisasikan, sehingga pada tanggal 25 Mei nanti, bisa segera kita mulai pelaksanaannya," kata Marijan.

Baca juga: Kembali ke ponpes, santri baru Tebuireng Jombang wajib tes cepat

Baca juga: Pemkot Batam fasilitasi tes cepat COVID-19 gratis untuk santri


Marijan mengatakan, jika nantinya setelah pemeriksaan terdapat santri yang positif, maka pihaknya akan meminta santri tersebut untuk isolasi mandiri terlebih dahulu, jika kondisinya tidak parah, namun jika menderita sakit, akan kita isolasi di rumah sakit.

"Ini akan tetap kita lakukan, karena kita juga menghindari santri yang akan kembali ke Pondok Pesantrennya menulari santri yang lain, sehingga protap yang ada akan tetap kita laksanakan," katanya.

Terpisah, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan untuk proses pemulangan ratusan santri ke sejumlah pondok pesantren di pulau Jawa ini karena adanya kerja sama antara Pemerintah Kubu Raya dengan Forum Persatuan Pondok Pesantren. Yang mana mereka terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sehingga kita bisa menata langkah proses kepulangan santri itu.

Muda menambahkan, kepulangan santri ini akan didahulukan dengan pemeriksaan kesehatan oleh tim medis dari tenaga kesehatan Provinsi Kalbar dan Puskesmas tempat santri itu berdomisili dan pihaknya juga akan memberikan edukasi kepada santri sebagai persiapan untuk pulang.

"Memang mayoritas santri yang belajar di pondok pesantren di Pulau Jawa ini berasal dari Kecamatan Sungai Ambawang dan Kecamatan Kuala Mandor B namun ada juga yang berasal dari Kecamatan lainnya," katanya.

Menurutnya, selain tes antigen pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh, penyemprotan disinfektan hingga surat jalan. Untuk menghindari jangan sampai para santri ini ditolak dan dipulangkan kembali ke Kubu Raya.

"Pemulangan santri ini menjadi perhatian gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Kubu Raya hingga semua stakeholder terlibat. Kita berharap pemulangan ratusan santri ke tempat mereka belajar bisa berjalan dengan baik dan lancar," kata Muda.

Baca juga: Santri Ponpes Darunnajah wajib tes COVID-19 sebelum belajar tatap muka

Baca juga: 123 santriwati di Trenggalek diwajibkan jalani tes usap COVID-19

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021