Wapres: Agenda keumatan yang paling penting saat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menghadiri halal bihalal Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) yang berlangsung secara virtual, Sabtu.

Dalam sambutannya di acara tersebut, Wapres mengucapkan Selamat Idul fitri 1442 H kepada seluruh peserta halal bihalal.

"Pertama-tama saya ingin mengucapkan Selamat Idul Fitri 1442 H," ujar Wapres dalam tayangan video secara virtual yang disaksikan di Jakarta, Sabtu.

Wapres menyampaikan ibadah puasa ramadan merupakan madrasah/sekolah bagi umat Islam untuk memperkuat hubungan manusia/hamba kepada Allah SWT (hablum minallah) dan keharmonisan antar-sesama manusia (hablumminannas).

"Oleh karena itu kita harus menjaga keseimbangan antara hak Allah, huququllah, dalam bentuk ibadah dan hak-hak manusia, huququnnas, dalam bentuk menjaga sikap, ucapan maupun tindakan yang tidak merugikan orang lain maupun alam, baik secara langsung maupun tidak langsung," ujar Wapres.

Baca juga: Wapres apresiasi peran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bagi bangsa

Wapres menyampaikan dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai orang yang hanya peduli pada hak-hak antar sesama manusia saja, tapi melupakan hak Allah. Sebaliknya tidak jarang pula ditemui orang yang hanya peduli pada hak Allah saja, tapi kurang mempedulikan hak-hak sesama manusia.

"Bahkan tidak sedikit orang yang tidak memperdulikan kedua-duanya," jelasnya.

Menurutnya, ibadah puasa merupakan pemenuhan hak Allah dan sekaligus mengasah umat Islam untuk memperkuat persaudaraan, kasih sayang dan tolong menolong satu sama lain sebagai perwujudan dari pemenuhan hak-hak sesama manusia.

Pelaksanaan ibadah puasa ramadan dan Idul fitri di tengah kondisi keprihatinan seperti saat ini, kata Wapres, merupakan momentum rohani untuk mengembangkan nilai-nilai luhur keagamaan yang membawa kepada kebaikan, perdamaian, toleransi, dan kemajuan peradaban.

Selain itu juga untuk merajut persaudaraan otentik yang berlandaskan semangat ukhuwah, baik ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama muslim), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa dan setanah air), maupun ukhuwah insaniyah (persaudaraan antar sesama manusia) .

Baca juga: Wapres terima telepon Menteri Senior Singapura

"Momentum bulan Syawal digunakan bagi umat muslim dan warga bangsa lain untuk semakin menumbuhkan rasa empati dan kebersamaan. Bangsa Indonesia saat ini memerlukan energi kolektif yang besar berupa empati, kepedulian, solidaritas sosial, dan gotong-royong untuk bangkit dari krisis," jelasnya.

Meskipun demikian, kata Wapres, semua pihak harus tetap optimis Indonesia akan terus maju. Kemajuan, kata dia, tidak bisa diraih kalau bangsa tidak bersatu.

"Jadikan persatuan, sikap moderat, dan kebersamaan sebagai modal terpenting untuk menjadikan Indonesia sebagai negara sebagaimana yang dicita-citakan para pendiri bangsa, yakni negara yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur," seru Wapres.

Dia mengatakan agenda keumatan yang paling penting saat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan.

Baca juga: Wapres terima perwakilan LPPOM, MUI dan KAN

Penguasaan ilmu pengetahuan merupakan prasyarat kesiapan untuk menghadapi perubahan agar peradaban menjadi lebih baik, sementara terciptanya kesejahteraan membuat kehidupan menjadi lebih berkualitas.

"Salah satu langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan adalah membangun perekonomian yang memungkinkan tercapainya kesejahteraan dan pemerataan diperoleh sekaligus," terangnya.

Ekonomi syariah

Wapres menyampaikan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang dilakukan pemerintah saat ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk mewujudkan kedua hal tersebut. Negara-negara yang lain, menurutnya, sudah lebih dulu mengembangkannya, seperti di Inggris, Malaysia, dan negara di kawasan Timur Tengah.

Wapres menjabarkan, sekurangnya terdapat 4 fokus pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang saat ini sedang diperjuangkan pemerintah yakni pengembangan produk halal, keuangan syariah, dana sosial syariah dan usaha syariah.

Wapres menekankan perlunya dipahami bahwa ekonomi dan keuangan syariah bersifat inklusif, tidak hanya untuk pemeluk agama Islam saja, tetapi semua golongan dan kelompok masyarakat.

Baca juga: Wapres sampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Wimar Witoelar

Menurut Wapres, cita-cita dari seluruh upaya ini adalah mewujudkan kesejahteraan dan pemerataan ekonomi.

Selebihnya, jelas Wapres, pada situasi yang sulit seperti sekarang akibat pandemi, nilai-nilai mulia agama seperti solidaritas dan empati harus ditumbuhkan lebih kuat lagi.

"Inilah modal besar yang kita miliki sejak dahulu. Pemerintah sudah melakukan segala daya untuk memulihkan keadaan kesehatan, sosial, dan ekonomi. Tetapi, tanpa bantuan dan solidaritas dari warga negara mustahil hal ini bisa ditangani dengan cepat," terangnya.

Wapres menyampaikan terdapat dua modal penting untuk segera keluar dari kesulitan saat ini.

Pertama, modal spiritual, di mana ujian dihadapi dengan usaha dan doa sehingga tidak akan melemahkan semangat.

Kedua, modal sosial, yakni ikatan persaudaraan dan solidaritas akan menguatkan karena disangga secara berjamaah.

Baca juga: Wapres ingin fokus menyelesaikan tugas pada sisa masa jabatan

Pada akhir sambutannya, Wapres menekankan halal bihalal sejatinya adalah semangat menegakkan ukhuwah, yaitu meninggikan persaudaraan dan kemanusiaan. Keduanya sangat dibutuhkan saat ini untuk bersama-sama mengatasi persoalan bangsa.

Dia berharap seluruh alumni Ikatan Keluarga Alumni Universitas Brawijaya menyumbangkan tenaga, waktu, dan pikiran untuk bersama-sama menghadapi masalah yang ada, sekaligus berkontribusi memajukan kesejahteraan masyarakat.

"Saya percaya dengan kapasitas dan komitmen para alumni Universitas Brawijaya," ujarnya.

Wapres mengajak semua pihak bergandengan tangan sebagai saudara sebangsa dan setanah air dalam ikatan solidaritas yang kokoh.

"Insya Allah segala kesulitan lekas teratasi, serta kemajuan dan kesejahteraan akan segera dicapai. Semoga Allah SWT memberikan ‘inayah-Nya dan meridhoi semua ikhtiar yang kita lakukan. Amin ya robbal alamin," ujarnya.

Baca juga: Secara daring, Presiden bersilaturahmi dengan Wapres

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021