Dalam semangat solidaritas kemanusiaan, MES akan menggalang sumber daya yang dimiliki untuk memberikan obat-obatan kepada rakyat Palestina melalui donasi para anggota MES.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang juga Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan komitmennya bersama pemerintah untuk berada di belakang rakyat Palestina.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu,  Erick mengatakan suara MES tidak sekadar wujud sikap sebagai komunitas ekonomi syariah, melainkan komitmen MES pada kemanusiaan.

MES menilai bahwa sebagai organisasi yang bergerak di sektor ekonomi, sisi kemanusiaan adalah hal yang utama, sebab pada hakikatnya, ekonomi syariah punya tujuan akhir untuk memenuhi kesejahteraan bersama. Sebagai wujud solidaritas, MES akan menyalurkan bantuan dalam bentuk obat-obatan ke daerah yang membutuhkan, seperti di Gaza, Palestina.

"Dalam semangat solidaritas kemanusiaan, MES akan menggalang sumber daya yang dimiliki untuk memberikan obat-obatan kepada rakyat Palestina melalui donasi para anggota MES," ujar Erick .

Baca juga: Erick Thohir ingatkan gotong royong dan disiplin kunci lewati pandemi

Sebagai bagian tak terpisahkan dari ekonomi keumatan, MES merasa memiliki tanggung jawab moril untuk bersuara menyerukan hak rakyat Palestina kepada komunitas global.

Erick mengatakan bantuan MES ini adalah solusi yang langsung mengena bagi masyarakat yang membutuhkan di Palestina.

"MES harus hadir memberikan solusi di manapun. Untuk kemaslahatan umat,” kata Erick.

Baca juga: Anggota DPR minta audit dana bantuan buat Palestina

Bagi para anggota dan masyarakat umum yang ingin memberikan bantuan dalam bentuk obat-obatan melalui Masyarakat Ekonomi Syariah, dapat melakukannya melalui https://kitabisa.com/solidaritasbantupalestina dan BSI (BNI Syariah), Nomor Rekening 0113677917 An. Masyarakat Ekonomi Syariah.

Sebelumnya konflik dan kekerasan Israel-Palestina bermula dari kemarahan rakyat Palestina atas apa yang mereka serang lantaran Israel mengekang hak-hak mereka di Yerusalem, termasuk selama bentrokan polisi dengan pengunjuk rasa di Masjid Al-Aqsa.

Sejak pertempuran berlangsung pada 10 Mei, pejabat kesehatan di Gaza menyebutkan bahwa 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, tewas dan lebih dari 1.900 orang terluka akibat bombardir udara Israel.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021