Jakarta (ANTARA) - Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, menyiapkan "karpet merah" untuk investor yang ingin berperan dalam pembangunan ekonomi di wilayah tersebut dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kata Bupati Sambas terpilih H.Satono.

“Untuk mewujudkan cita-cita kami dalam menyejahterakan masyarakat Kabupaten Sambas, kami tentunya akan memperbaiki kualitas birokrasi agar menjadi lebih efektif dan menfasilitasi berbagai kepentingan masyarakat maupun investor yang ingin berperan dalam pembangunan ekonomi di Kabupaten Sambas,” kata Satono yang akan dilantik menjadi Bupati Sambas pada 14 Juni 2021.

Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu, Satono menjelaskan, tantangan yang dihadapi dalam pembangunan di Sambas adalah bagaimana berbagai sumber daya alam bisa dikembangkan untuk meningkatkan nilai ekonomi dengan mengembangkan hilirisasi dan membangun sektor pengolahannya.

Selama ini, katanya, banyak hasil hortikultura melimpah ruah di musim panen namun masyarakat kurang mendapatkan manfaat karena harganya jatuh.

Untuk membangun hilirisasi dibutuhkan sarana dan prasarana yang tentunya peran pemerintah daerah maupun pusat untuk menstimulasi pembangunan ekonomi.

“Kami memahami bahwa kami tidak bisa memajukan daerah dengan menggantungkan dana transfer daerah termasuk pendapatan asli daerah (PAD) yang minim sehingga kami membutuhkan investor untuk berperan dalam mengelola berbagai sumber daya alam di Kabupaten Sambas,” katanya.

Satono mengatakan Kabupaten Sambas memiliki potensi ekonomi yang bisa dikembangkan terutama dari sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata.

“Saya sebagai Bupati terpilih yang akan dilantik pada 14 Juni 2021, merasa berkewajiban untuk berusaha merealisasikan janji politik saya untuk memperbaiki perekonomian di Kabupaten Sambas sehingga kesejahteraan masyarakat di daerah ini menjadi meningkat salah satunya dengan melakukan pengembangan tiga sektor potensial tersebut,” katanya.

Ia menjelaskan mengapa tiga sektor tersebut. Menurut dia, itu karena secara geografis, sumber daya alam dan budaya, Kabupaten Sambas memiliki keunggulan komparatif untuk dikelola dan diolah secara kompetitif.

Di sub sektor pertanian, Kabupaten Sambas memiliki banyak komoditas hortikultura yang selama ini sangat produktif misalnya jeruk siam yang produksinya di atas 1,2 juta ton per tahun. Komoditas hortikultura lain yang potensinya lebih besar dari produksinya selama ini seperti pisang, rambutan, dan durian.

Sedangkan di sub sektor peternakan, Kabupaten Sambas memiliki potensi dalam peternakan sapi, ayam serta itik.

Sektor perikanan baik laut maupun budi daya di Kabupaten Sambas jelas memiliki potensi yang besar dengan panjang garis pantai 198,76 kilometer, dan kemampuan menghasilkan ikan setiap tahun di atas 20.000 ton.

Begitu juga pariwisata yang beberapa tahun digalakkan oleh pemerintah pusat sebagai sumber daya ekonomi yang bisa diperbarui, juga akan menjadi perhatian utama dalam pembangunan ekonomi.

“Pariwisata penting karena akan menumbuhkan kegiatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan strategi kami adalah menarik wisatawan negara tetangga yang secara geografis lebih dekat dengan Kabupaten Sambas selain juga menarik wisatawan dari daerah lain di Indonesia,” katanya.

Luas Kabupaten Sambas mencapai 6.395,70 km2 atau 639.570 ha, atau 4,36 persen dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat dan kabupaten dengan penduduk terbesar kedua di Provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten itu terletak pada bagian pantai barat paling utara yang berbatasan dengan Malaysia Timur (Sarawak) dan Laut Natuna.

Baca juga: Kabupaten Sambas Kalbar diupayakan untuk dimekarkan
Baca juga: Swasta tertarik investasi industri gula di Kalbar
Baca juga: Pertamina dirikan SPBU BBM satu harga di Jawai Sambas


 

Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021