Dumai (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Dumai, Riau, mengancam akan memboikot film yang mengisahkan kehidupan homoseksual dan dianggap mempromosikan perilaku seks menyimpang.

Ketua MUI Dumai Roza`i Akbar kepada ANTARA Rabu mengatakan, film tersebut lebih menyoroti sifat manusia yang menyimpang dari kodrat.

"Selain itu, film ini juga terkesan mempromosikan kehidupan seks bebas, seks menyimpang, dan homeseksualitas yang dapat merusak ahklak dan generasi bangsa," ucap Roza`i.

Dikatakan Roza`i, memang efeknya tidak terjadi secara instan, namun akibatnya sangat membahayakan dan sangat bertentangan dengan ajaran agama isalm.

"Perilaku homoseksual itu haram hukumnya. Oleh karena itu, tindakan menyimpang ini perlu diantisipasi, termasuk tidak menonton film yang menggambarkan perilaku kehidupan komunitas ini," katanya.

Dalam mengantisipasi perilaku itu, lanjut Roza'i, perlu adanya kerja keras semua pihak, baik pihak berwajib, pemerintah setempat, guru maupun orang tua untuk memberikan bimbingan.

"Keluarga harus meningkatkan bimbingan dan pengawasan atas anak mereka, sedangkan, penegak hukum kita harap bisa tegas memberantas peredaran film porno," ujarnya.

Roza`i menjelaskan, beberapa faktor penyebab perilaku homoseksual dan lesbian diantaranya rendahnya pemahaman akan nilai agama, pergaulan bebas, lemahnya peran keluarga dalam membimbing dan mengawasi, maraknya peredaran film porno, serta belum optimalnya penegakan hukum.

Pernyataan penentangan yang dilontarkan Ketua MUI Kota Dumai ini, menyusul adanya protes Front Pembela Islam (FPI) yang menentang film gay di tempat-tempat perencanaan pemutaran film tersebut di Jakarta, yakni Japan Foundation, Goethe Institute, dan Erasmus Huis.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010