Bicara ketahanan pangan dan stok, tidak hanya dari produksi lokal tetapi juga pasokan dari luar. Jika distribusi dan pasokan lancar maka hampir semua komoditas stoknya cukup
Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar, Heronimus mengatakan neraca pangan di Kota Pontianak dan Singkawang secara umum dalam kondisi aman menghadapi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.

“Neraca pangan kedua kota tersebut dalam kondisi yang aman. Kondisi pangan di Kalbar relatif aman, karena tidak ada pembatasan aktivitas yang menyangkut urusan logistik," kata Heronimus di Pontianak, Kamis.

Menurutnya, sesuai dengan analisa terutama terkait cadangan pangan yang dikelola pemerintah, fluktuasi harga komoditas dan neraca pangan di kedua daerah tersebut terkendali," ujarnya.

“Bicara ketahanan pangan dan stok, tidak hanya dari produksi lokal tetapi juga pasokan dari luar. Jika distribusi dan pasokan lancar maka hampir semua komoditas stoknya cukup,” katanya.

Berdasarkan data, progonosa kecukupan pangan sampai September 2021.

Dinas Ketahanan Pangan Kalbar mempunyai tugas sebagai evaluator atas kondisi ketahanan pangan yang ada yang ditinjau dari ketersediaan, sumber daya pangan, distribusi dan cadangan pangan serta konsumsi dan keamanan pangan.

“Jika terjadi hal yang kurang dari aspek-aspek tersebut kami akan mengeluarkan rekomendasi dan berkoordinasi dengan instansi teknis yang menangani untuk melakukan langkah langkah perbaikan,” jelasnya.

Dalam memberikan kemudahan akses pangan bagi masyarakat selama penerapan PPKM, Dinas Ketahanan Pangan Kalbar melalui Toko Mitra Tani menghadirkan belanja pangan secara daring dengan tawaran gratis ongkos kirim (ongkir) untuk wilayah Pontianak dan sekitarnya. Sementara soal pengantaran, pihaknya bekerja sama dengan Bujang Kurir.

“Kita berupaya memberikan pelayanan ke masyarakat selama penerapan PPKM, sifatnya sementara. Ini bertujuan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap pangan pada saat pembatasan aktivitas. Pangan yang diperoleh juga harga di bawah pasar dan ongkos kirimnya kami subsidi bekerja sama dengan start-up lokal, Bujang Kurir, artinya ongkos kirimnya tidak dibayar oleh konsumen tetapi Dinas Ketahanan Pangan yang bayar,” katanya.
Baca juga: Kapolda Kalbar turun langsung pantau PPKM Darurat di Pontianak
Baca juga: Gubernur optimistis ekonomi Kalbar tumbuh tiga persen pada triwulan II
Baca juga: Gubernur Kalbar: Kadin harus jeli menangkap peluang investasi

Pewarta: Dedi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021