Kebetulan hari ini ada tim dari PSSI melaksanakan tes seluncur dan uji pantul agar lapangan ini memenuhi standar FIFA
Jakarta (ANTARA) - Lembayung senja menghiasi ufuk barat langit Jakarta Utara pada Selasa (24/8).

Di bawahnya, keindahan Waduk Cincin terlihat jelas bila posisi berada pada lantai enam Jakarta International Stadium (JIS) yang berlokasi di Kelurahan Papango, Tanjung Priok.

Sisi dalam konstruksi JIS memang masih tampak dikerjakan oleh sejumlah pekerja. Namun itu tak mengurangi suasana kemegahan dalam stadion bertaraf Internasional itu kelak.

Kelompok Kerja Jurnalis Jakarta Utara (JJU) berkesempatan merasakan suasana itu pada Selasa sore itu. Ketika manajemen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) mengajak tur ke dalam stadion.

Sebelum masuk ke dalam area proyek JIS, rombongan dibekali dengan alat pelindung diri (APD) berupa baju dan helm proyek serta sepatu boots berpelindung baja.

Tim Jakarta Propertindo (Jakpro) juga mewajibkan rombongan mengenakan masker selama tur dilaksanakan.

Tur diawali dengan melihat area lapangan latih yang rencananya digunakan untuk tim nasional sepak bola. Kesempatan menjajal rumput hibrida dengan komposisi 95 persen rumput alami jenis Zoysia Matrella asal Boyolali dan lima persen rumput sintesis itu benar-benar menyenangkan.

Baca juga: Jakpro terus persiapkan pembangunan JIS secara simultan
Baca juga: Jakpro prioritaskan JIS untuk kemajuan prestasi olah raga di Jakarta
Foto aerial pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Manajer Proyek JIS Arry Wibowo yang mendampingi tur tersebut mengatakan, saat itu ada tim dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang sedang mengetes daya pantul bola pada lapangan tersebut.

"Kebetulan hari ini ada tim dari PSSI melaksanakan tes seluncur dan uji pantul agar lapangan ini memenuhi standar FIFA," ujar Arry.

Rumput sintesis JIS rupanya tak seperti rumput sintesis pada lapangan futsal pada umumnya. Tekstur rumputnya tidak kasar dan sangat nyaman dibuat rebahan.

Rumput-rumput tersebut tumbuh membentuk pola garis seperti layaknya pada lapangan stadion di liga Inggris. Fungsi garis-garis itu untuk memudahkan penglihatan hakim garis dalam menentukan posisi pemain yang terperangkap "offside".

Selanjutnya rombongan dibawa menuju lantai 6 JIS menggunakan lift proyek. Menurut informasi yang dihimpun ANTARA, lift proyek tersebut mampu mengangkut hingga belasan orang atau sekitar 1,5 ton.

Beranjak ke lantai 6, rupanya di sana areanya cukup lega. Saat ini pekerja secara paralel mengerjakan arsitektur pada ruang tersebut bersamaan dengan pemasangan precast tribun penonton.

Di bawah tribun itu ada ruang-ruang. Itu yang paralel dikerjakan untuk pekerjaan arsitektur, "mechanical", "electrical" dan "plumbing". Jadi semua (pengerjaan JIS) dilakukan secara simultan dan paralel.

Baca juga: Wagub DKI pastikan Persija akan berkantor di JIS
Baca juga: Jakpro dan PSSI teken kerja sama optimalisasi JIS
Perkembangan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (24/8/2021). (ANTARA/Abdu Faisal)
Selanjutnya menuju area pemasangan precast tribun penonton. Di sini mesti berhati-hati karena sudut kemiringannya cukup curam dan belum ada pagar pengaman yang terpasang.

Dari area tribun penonton, terlihat sejumlah alat berat proyek meratakan kontur tanah tempat tumbuhnya rumput lapangan utama (field of play). Tekstur lapangannya masih tampak lapisan kerikil coral.

Pekerja juga memasang instalasi untuk drainasenya sehingga ketika turun hujan, rumput tidak becek. Harapannya lapangan utama untuk Desember sudah bisa digunakan untuk bermain.

JIS menerapkan komposisi dan jenis rumput yang sama untuk lapangan latih dan lapangan utama. Bedanya, pembibitan (nursery) rumput lapangan utama dilakukan di luar JIS.

Teknisnya, dibawa ke JIS ini dalam bentuk gulungan (roll) kombinasi rumput alami dan sintesis. Karena pembibitan sudah di luar, dicopot, digulung, lalu dibawa kemari dan tinggal digelar.

Sementara rumput lapangan latih, proses pembibitan mulai dari tandur benih sampai pembiakan semua dilakukan di area JIS.

Sebagai stadion "green building" dengan predikat Platinum pertama di Indonesia, JIS juga menerapkan teknologi yang hemat energi pada fasad yang terpasang mengitari dinding stadion.

Jika dilihat seksama, fasad pada dinding stadion memiliki banyak lubang yang berfungsi sebagai tempat keluar-masuknya udara. Dengan adanya lubang tersebut, dalam JIS bisa lebih adem meski tak menggunakan pendingin udara.

Baca juga: Jakpro kibarkan bendera merah putih raksasa di proyek JIS
Baca juga: Ini harapan Anies terhadap JIS
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah), Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto (ketiga kanan) dan Sekjen PSSI Yunus Nusi (kanan) berjalan bersama seusai penandatanganan perjanjian kerja sama antara Jakpro dengan PSSI di Lapangan Latih Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Selasa (17/8/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Selain itu juga diterapkan teknologi panel surya dan "zero run off", dilengkapi dengan konsep "water conservation" atau penghematan penggunaan air dan penyediaan sensor monitoring karbondioksida pada ruangan-ruangan yang memiliki kepadatan tinggi.

Untuk lahan parkir, nantinya JIS menyediakannya secara terbatas. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan konsep JIS sebagai lokasi yang terdapat transportasi massal terintegrasi agar dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di wilayah Jakarta Utara (Jakut).

Kapasitas tempat parkir yang tersedia hanya bisa menampung 1.200 kendaraan dan 76 bus. Tapi untuk mengantisipasi kegiatan besar seperti Piala Dunia dan lain-lain, JIS juga menyiapkan kantong-kantong parkir di lokasi sekitar stadion, seperti di Taman Impian Jaya Ancol dan Pekan Raya Jakarta (PRJ) 
Kemayoran.

Jakpro tahu (kapasitas JIS) 82.000 penonton itu sangat besar. Karena itu harus dipikirkan dengan benar manajemen kepadatan lalu lintasnya.

Warga Jakarta patut bangga dengan hadirnya stadion bertaraf dunia ini. Apalagi penggunaan fasilitas di sini akan diprioritaskan untuk kemajuan dan pembinaan prestasi olah raga warga Jakarta.

Di stadion ini pula, tim kesayangan warga Ibu
Kota, Persija, akan bermarkas. Kehadiran Jakmania pun bakal menambah semarak stadion ini.

Adanya pemandangan Waduk Cincin sore itu menutup tur. Sejumlah jurnalis pun mengaku tak sabar menunggu pertandingan sepak bola bisa digelar di sini.

Apalagi atap stadion JIS yang bisa membuka dan menutup secara otomatis kabarnya akan dilengkapi fasilitas "jogging" juga. Pasti lebih indah menyaksikan pemandangan dari atas.
Baca juga: Jakpro tuntaskan tahap akhir ganti untung bagi 624 KK di Kampung Bayam
Baca juga: JIS jadi babak baru sejarah persepakbolaan Jakarta di masa mendatang

Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021