untuk saluran besar pengangkutan lumpur menggunakan alat berat
Jakarta (ANTARA) - Satuan Pelaksana Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara memulai pekerjaan pengerukan sedimen lumpur dan sampah pada saluran air di jalan protokol, jalan lingkungan, maupun pemukiman penduduk untuk mengantisipasi banjir, Senin.

Pengerukan sedimen lumpur dilaksanakan pada saluran air pemukiman warga penghubung (phb) kecil atau lebar kurang dari tiga meter dan phb besar atau lebar lebih dari tiga meter.

Baca juga: Pemkot Jakbar keruk lumpur di kali Grogol guna antisipasi banjir

Untuk saluran phb kecil, pengurasan sedimen lumpur dilakukan secara manual, sedangkan phb besar menggunakan bantuan alat berat. Termasuk juga pembangunan saluran u (u-ditch) di sejumlah lokasi sebagai upaya revitalisasi saluran air mengembalikan sistem drainase.

Di antaranya pengerukan di phb BGR, phb Kelapa Hibrida, phb Kelapa Nias, phb Jingga Raya, phb Biru Laut Timur.

Baca juga: Pemkot Jakbar bangun embung baru untuk antisipasi banjir

Saat ini tengah menangani  phb Tarian Raya dan selanjutnya bulan depan phb Warung Jengkol. Termasuk juga pengurasan saluran air sesuai usulan warga melalui  Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

Satuan Pelaksana Dinas SDA Kecamatan Kelapa Gading juga memastikan  mesin pompa tetap normal melalui  pemeliharaan rutin.

Kasatpel SDA Kelapa Gading Citirin mengatakan ada dua sisi operasional pompa air di Kelapa Gading, yakni sisi timur dengan dua unit mesin pompa air berukuran dua kubik per detik di Pompa Air Kelapa Gading Don Bosco.

Sisi barat dengan dua unit pompa air pengendali berukuran dua kubik per detik dan satu unit pompa air pengendali berukuran 0,25 kubik per detik di Pompa Air BGR, tiga unit pompa air berukuran tiga kubik per detik di Pompa Air Kodamar 1, satu unit pompa air berukuran 0,5 kubik per detik di Pompa Air Mal Of Indonesia (MOI), dua unit pompa air berukuran 0,5 kubik per detik di Pompa Air Yos Sudarso 1, tiga unit pompa air berukuran satu kubik per detik di Pompa Air Yos Sudarso 2, dan dua unit pompa air berukuran 0,5 kubik per detik di Pompa Air Sunter Kirana.

Baca juga: Wagub DKI sebut pemprov sudah mulai antisipasi banjir

"Untuk operasional Bahan Bakar Minyak (BBM) mesin pompa kami pastikan aman untuk akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022. Jadi semua unit mesin pompa bisa dioptimalkan penggunaannya saat mesin hujan nanti," kata Citirin.

Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini berpesan kepada masyarakat agar ikut terlibat dalam upaya mengendalikan banjir tersebut. Gerakan gerebek lumpur diharap mulai aktif kembali terutama setiap hari libur, Sabtu, dan Minggu.

Selain itu, pengendalian juga difokuskan pada kawasan pesisir, karena di sana kerap terjadi banjir rob akibat kenaikan muka air laut, apalagi nantinya bila ditambah musim hujan.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan tidak lagi membuang sampah ke saluran air. Dengan upaya bersama-sama tersebut, mudah-mudahan di musim penghujan tahun ini banjir dan genangan di Jakarta Utara bisa diminimalkan atau dicegah agar tidak terjadi sama sekali.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021