Jakarta (ANTARA) - Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) Laksamana Madya TNI Agung Prasetiawan menyatakan bahwa masa tugas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Pulau Rempang-729 di TNI AL telah berakhir.

"Setelah selama bertahun-tahun pengabdiannya melaksanakan survei dan pemetaan laut di seluruh wilayah perairan Indonesia, KRI Pulau Rempang-729 mengakhiri masa penugasannya di TNI Angkatan Laut," kata Agung Prasetiawan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dalam amanat yang disampaikan oleh Komandan Pushidrosal ini, dia mengatakan bahwa KRI Pulau Rempang-729 merupakan salah satu unsur kapal Pushidrosal yang telah banyak melaksanakan kegiatan operasi survei dan pemetaan ke berbagai wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ia menyebutkan kegiatan operasi survei oleh KRI Pulau Rempang-729, yakni Operasi Survei dan Pemetaan (Opssurta) Lamongan pada tahun 1997, Opssurta Gresik, Belinyu, Jambi, dan Kangean mulai awal dekade 2001 sampai 2010.

"Operasi survei pemetaan terakhir, yaitu ALKI I Natuna Segmen 1 dan Segmen 2 pada tahun 2017—2018," kata Agung.

Upacara penghapusan ini merupakan bagian dari siklus daur ulang alutsista yang merupakan program TNI Angkatan Laut dalam pengembangan kekuatan. Selain itu, juga peremajaan alutsista sesuai dengan tuntutan serta kompleksitas dinamika lingkungan strategis saat ini.

"Hal ini ditujukan untuk mencapai visi Angkatan Laut dalam melaksanakan proyeksi secara regional dengan komitmen global. Ini merupakan momentum membanggakan sekaligus mengharukan bagi sejarah TNI Angkatan Laut," kata Agung.

Upacara penghapusan KRI Pulau Rempang-729 dari kedinasan Aktif TNI Angkatan Laut ditandai dengan penurunan ular-ular perang dan lencana perang KRI tersebut, dilanjutkan penurunan bendera Merah Putih di kapal sekaligus secara resmi menandai kapal perang memasuki purnabakti.

Dengan berakhirnya tugas KRI Pulau Rempang-729 di TNI Angkatan Laut, Danpushidrosal berharap para eks personel KRI Pulau Rempang-729 untuk tetap terus mengasah diri dan selalu siap dalam menerima tugas selanjutnya.

"Pertahankan profesionalisme dalam menghadapi segala tantangan dan pekerjaan ke depan guna mendukung tercapainya program kerja Pushidrosal yang optimal," katanya.

Baca juga: KRI Martadinata dan KRI I Gusti Ngurah Rai turut latihan TNI AL

Baca juga: Laksamana TNI Yudo Marhono tinjau latihan Taifib Marinir di Belitung

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021