dapat direplikasi di beberapa wilayah dengan komoditas unggulan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengajak investor untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi desa.

"Pemulihan ekonomi desa mempunyai pengaruh besar bagi bangkitnya kembali perekonomian nasional yang terpukul pandemi COVID-19 selama satu setengah tahun terakhir. Pemulihan ekonomi desa ini salah satunya bisa dilakukan melalui BUMDes dan BUMDes Bersama," ujar Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Ia menyampaikan, Kemendes PDTT bersama The National Support for Local Investment Climates/National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED) kembali menjembatani pertemuan pengelola BUMDes asal Buleleng, Klungkung, dan Tabanan dengan para investor dalam dan luar negeri.

Baca juga: Kemendes: Prioritas Dana Desa 2022 untuk pemulihan ekonomi nasional

Pertemuan itu diharapkan meningkatkan akselerasi pengembangan BUMDes dari tiga wilayah itu.

"Semoga pertemuan bisnis ini berdampak besar bagi peningkatan nilai tambah produk-produk dari desa, pasar yang prospektif, sehingga terjadi peningkatan ekonomi desa-desa seluruh Indonesia," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa dalam sambutan pertemuan itu di Legian, Bali, Senin (25/10).

Dalam pertemuan itu Kemendes PDTT mengajak 20 investor diantaranya Astra Internasional, BNI, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, UKM Mendunia, TaniHub, SEA Group untuk melihat langsung produk-produk yang dihasilkan oleh kurang lebih 500 petani dan perajin yang tergabung dalam 25 kelompok usaha di Buleleng, Klungkung, dan Tabanan.

Menurutnya, langkah ini harus dilakukan seiring dengan penurunan kasus COVID-19 yang membuka peluang rebound bagi bangkitnya perekonomian nasional.

Baca juga: Pemulihan ekonomi di Pamekasan melalui "WUB" dan desa tematik
Baca juga: Mustika Desa upaya Temanggung percepat pemulihan ekonomi

Gus Halim mengungkapkan Kabupaten Buleleng, Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Tabanan memiliki banyak potensi produk unggulan.

Namun, sebagaimana yang dialami oleh sebagian besar desa di seluruh Indonesia, tiga kabupaten ini memiliki keterbatasan kemampuan dalam pengelolaan pasca panen, kualitas produk, kemasan, serta kesulitan menjangkau pasar di luar daerah yang berkelanjutan.

Melalui pertemuan tersebut diharapkan dapat menjadi solusi atas tantangan yang dihadapi kelompok usaha dan BUM Desa dalam keseluruhan rantai komoditas.

"Keberhasilan pertemuan bisnis ini nantinya dapat direplikasi di beberapa wilayah dengan komoditas unggulan dan mitra pembangunan yang sesuai, diantaranya Kabupaten Bondowoso, Banyuwangi, Mamuju, Pandeglang, dan Bengkayang," paparnya.

Menurut Gus Halim, upaya pengembangan potensi ekonomi lokal merupakan upaya untuk mencapai tujuan SDGs Desa ke-6 yakni Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata.

Selain itu, juga merupakan tujuan SDGs Desa ke-17 yakni Kemitraan untuk Pembangunan Desa.

"Kemendes PDTT terus melakukan penguatan kerja sama kemitraan dengan seluruh stakeholder terkait, termasuk pelaksanaan kegiatan temu bisnis pada hari ini," ujarnya.

Baca juga: BRI dorong percepatan pemulihan ekonomi desa

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021