Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto berharap lulusan pendidikan Golkar Institute dapat turut serta mengambil peran strategis dan mengawal isu-isu ekonomi dunia.

"Setelah mengikuti pelatihan ini, lulusan Golkar Institute harus berani mengambil peran-peran strategis dalam mengawal isu-su berkaitan dengan ekonomi global, seperti dengan terlibat aktif dalam memberikan rekomendasi perumusan kebijakan kepada para pemimpin negara-negara G20," kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin.

Menurut Airlangga pada acara Dialog Publik dengan tema "Signifikansi Indonesia Dalam Presidensi G20 Tahun 2022" dalam rangka pembukaan "Executive Education Program for Young Political Leader 4 (Program pendidikan bagi pemimpin muda), Golkar Institute Angkatan 4, di Kantor Golkar, Jakarta, momentum Presidensi G20 ini harus dimanfaatkan oleh lulusan-lulusan pelatihan Golkar Institute.

Baca juga: Airlangga : Konsep pentahelix dorong akselerasi kualitas SDM

"Setelah beranjak dari pertemuan ini, Alumni Golkar Institute harus mulai memikirkan peran apa yang akan diambil dalam momentum Presidensi G20 ini. Akan banyak ruang-ruang partisipasi dan kolaborasi yang terbuka untuk dapat berperan dalam rangkaian kegiatan Forum G20 yang akan diselenggarakan di Indonesia," ujarnya.

Tak hanya itu, para pemuda bisa turut serta sebagai aktor dalam mengawal isu-isu ekonomi dunia.

"Pemuda itu sudah bukan lagi sebagai representatif kehadirannya, tetapi menjadi mainstream, aktor utama dalam aktivitas ekonomi di dunia. Berbicara tentang G20, pemuda harus mengambil posisi strategis yang saling mutual, saling mendukung, interdependent dengan pemerintah," kata Menteri Koordinator Perekonomian ini.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute, Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa diskusi publik dengan tema tentang Indonesia dalam Presidensi G20 tahun 2022 mendatang sangat relevan.

Menurut dia, tema ini juga sangat sesuai dengan visi misi Golkar Institute.

"Isu ini sangat penting karena anak-anak muda Golkar harus berwawasan global. Ini sebagaimana visi dan misi Golkar Institute," ucapnya.

Dalam laporannya, Ace mengatakan bahwa untuk Executive Education Program for Young Political Leader 4 kali ini diikuti sebanyak 40 orang.

Latar belakang para peserta cukup beragam, mulai dari aktivis organisasi, civil society, akademisi, tenaga ahli/profesional hingga Anggota DPRD.

Selama enam hari ke depan, para peserta akan mendapatkan materi-materi dari narasumber, seperti Prof. Kishore Mahbubani, Prof. Ginandjar Kartasasmita, Prof. Eko Prasodjo, Prof. Hamdi Muluk, Dr. Gun Gun Heryanto, dan para politisi senior Partai Golkar.

Baca juga: Airlangga tegaskan Golkar partai yang sangat peduli agama
Baca juga: Airlangga: Transaksi elektronik tingkatkan pendapatan asli daerah

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021