Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, polemik soal pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bahwa Kementerian Agama merupakan hadiah bagi Nahdlatul Ulama sebaiknya disudahi.

"Saya kira penjelasan itu bisa dipahami. Penjelasan sudah disampaikan, dan pro-kontra semestinya disudahi,” katanya sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis kementerian yang diterima di Jakarta, Selasa.

Zainut mengemukakan bahwa pernyataan Menteri Agama tidak dimaksudkan untuk merendahkan pihak lain, hanya disampaikan untuk memberikan semangat kepada santri serta pondok pesantren.

"Karena momentumnya bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional,” kata dia.

Dia berharap semua pihak menahan diri dan tidak menyampaikan pernyataan yang justru dapat menimbulkan situasi semakin panas.

“Mari saling menahan diri dan salurkan energi bersama untuk bersinergi dalam memajukan bangsa,” kata dia.

Ia juga mengingatkan kepada semua agar mengedepankan semangat persaudaraan dan kerukunan serta menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat membuat retak bangunan persatuan dan kesatuan bangsa.

"Islam mengajarkan agar kita saling menasihati untuk menaati kebenaran, dan saling menasihati untuk tetap di atas kesabaran,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa pernyataannya soal Kementerian Agama merupakan hadiah negara bagi Nahdlatul Ulama disampaikan semata-mata untuk memantik semangat para santri dan pondok pesantren.

"Pertama, saya sampaikan di forum internal, intinya adalah memberi semangat kepada para santri, pondok pesantren," katanya.

Menteri Agama menyampaikan klarifikasi karena pernyataannya menimbulkan pro dan kontra.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pun menyatakan tidak sepakat dengan pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Agama perihal Kementerian Agama.

Baca juga:
Menag klarifikasi pernyataannya terkait Kemenag hadiah negara untuk NU
Menteri Agama akan ke Arab Saudi bahas kepastian haji 2022

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021