"Jaga kondusivitas, jangan membuat obor, tidak boleh seperti itu, nanti yang rugi juga kita."
Purwokerto (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Bibit Waluyo, menyatakan bahwa pihaknya selalu mengacu pada kebijakan Majelis Ulama Indonesia Jateng terkait dengan upaya meluruskan akidah yang dijalankan jamaah Ahmadiyah.

"Jadi, MUI-lah yang berdiri di depan untuk meluruskan akidah ini. Kami nanti akan mengawal," katanya kepada wartawan usai memberikan pengarahan kepada seluruh bupati/wali kota se-Jateng di Pendopo Si Panji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.

Dalam hal ini, kata dia, pemerintah akan mengawal untuk mewujudkan kerukunan umat beragama maupun meluruskan akidah yang tidak tepat.

Dengan demikian, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak akan mengeluarkan rekomendasi mengenai larangan terhadap Ahmadiyah.

"Saya menunggu rekomendasi MUI dalam rangka meluruskan akidah Ahmadiyah," kata dia.

Ia mengatakan, pihaknya akan mengikuti keputusan MUI terkait Ahmadiyah karena hal itu sangat sensitif.

Terkait hal itu, dia mengimbau, media massa untuk turut menjaga kondusivitas melalui pemberitaan terkait dengan persoalan Ahmadiyah.

"Jaga kondusivitas, jangan membuat obor, tidak boleh seperti itu, nanti yang rugi juga kita. Anda menulis, tapi menulis yang membangun, kan begitu," katanya.
(U.KR-SMT/N002)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011