Potensi besar itu didukung oleh radiasi matahari yang mencapai lebih dari 3,75 kWh per meter persegi per hari
Jakarta (ANTARA) - Kementerian ESDM menyebutkan total potensi energi surya di Indonesia mencapai 3.294,36 gigawatt peak (GWp) yang tersebar merata di seluruh daerah.

Letak geografis Indonesia yang berada di khatulistiwa memberikan keuntungan besar dalam penyediaan energi terbarukan berbasis matahari atau surya itu.

"Kami melihat energi solar potensinya merata hampir di seluruh Indonesia dengan total potensi 3.294 GWp," kata Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM Chrisnawan Anditya dalam acara Indonesia EBTKE ConEx yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Chrisnawan menjelaskan apabila pembangkit listrik tenaga surya juga dikembangkan di kawasan perumahan, savana, lapangan terbuka hingga mengecualikan area hutan lindung, maka potensi energi surya akan lebih besar dari perhitungan saat ini.

Menurutnya, potensi besar itu didukung oleh radiasi matahari yang mencapai lebih dari 3,75 kWh per meter persegi per hari, sehingga mampu membuat panel-panel surya bekerja maksimal dalam menghasilkan listrik.

Di Indonesia ada tiga daerah yang memiliki potensi besar energi surya, yaitu Nusa Tenggara Timur, Riau, dan Sumatera Selatan.

Kementerian ESDM memperkirakan potensi energi surya di NTT mencapai 369,5 GWp, Riau 290,41 GWp, dan Sumatera Selatan 285,18 GWp.

Chrisnawan mengungkapkan bahwa Indonesia berencana membangun pembangkit listrik tenaga matahari di Riau untuk diekspor ke Singapura mengingat potensi besar yang dimiliki daerah tersebut.

"Sangat tepat sekali apabila kita juga bisa membangun dengan rencana yang ada, yaitu melakukan ekspor listrik dari energi terbarukan khususnya solar ke Singapura karena di daerah Riau memiliki potensi solar yang cukup besar," ujarnya.

Baca juga: Kementerian ESDM bangun PLTS di puluhan pos jaga TNI
Baca juga: Kementerian ESDM beri pelatihan instalasi PLTS atap kepada mahasiswa
Baca juga: Menteri ESDM paparkan lima prinsip utama capai nol emisi karbon

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021