Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyiapkan fondasi pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU).

"Saatnya, 100 tahun kedua, NU memperkuat dan memberdayakan masyarakat NU dalam bidang kesejahteraan ekonomi," kata Muhaimin usai kegiatan diskusi (halaqah) menjelang satu abad lahirnya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor DPW PKB Jakarta, Kamis.

Muhaimin mengatakan 100 tahun pertama NU, fondasi utama di bidang keagamaan, sosial, dan politik sudah sangat maju.

Baca juga: JK analogikan NU mirip waralaba

Menurut Wakil Ketua DPR RI itu yang perlu dilakukan NU saat ini adalah gerakan memperbanyak pengusaha baru, gerakan meningkatkan ketahanan ekonomi rakyat, dan gerakan perempuan bangkit berusaha sehingga semakin dicintai para pendukungnya.

Hal senada disamapikan Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) dimana umat Islam harus lebih banyak yang maju. Saat ini, umat Islam yang mayoritas warga Nahdliyin dinilai sangat tertinggal, terutama di bidang ekonomi.

”Sering saya katakan, kalau ada 10 orang kaya, itu hanya satu yang Muslim, yang sekarang ini hanya Chairul Tanjung dari 10 orang kaya yang masuk daftar,” kata JK.

Baca juga: PKB menggelar diskusi jelang satu abad NU
Baca juga: Gus Ipul: Kepengurusan PBNU hanya sampai 25 Desember 2021


Menurut JK, jika ada 100 orang miskin di Indonesia, maka sebanyak 90 orang di antaranya adalah umat Islam sehingga bagaimana pincangnya ekonomi yang harus dibekali dengan semangat kewirausahaan.

JK mengatakan ketertinggalan ekonomi umat Islam ini menjadi tugas bersama untuk memberikan perhatian dalam kemajuan umat Islam, khususnya warga Nahdliyin.

JK optimistis warga Nahdliyin bisa maju apabila kebijakan pemerintah mendukungnya.

Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021