Semua vaksin itu sama, masyarakat jangan pilih-pilih
Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Hendra Wahyudiansyah menyebutkan vaksin sinovac dosis 2 memang terjadi kelangkaan bukan hanya dialami di daerahnya saja.

"Kendala kita di Sinovac dosis 2, maka ini kita lagi proses menunggu pengiriman berikutnya, permasalahan itu bukan dari kita tetapi dari penyedia dari pusat langsung. Kendala ini bukan hanya terjadi di Rejang Lebong tetapi hampir menyeluruh," kata Wabup Hendra Wahyudiansyah di Rejang Lebong, Senin.

Dia berharap kelangkaan vaksin Sinovac dosis 2 ini dapat segera teratasi, sehingga akan meningkatkan capaian vaksinasi dosis 1 di Kabupaten Rejang Lebong yang saat ini sudah mencapai 65 persen dari target sasaran sebanyak 217.861 orang juga akan diiringi dengan capain vaksinasi dosis 2 yang saat ini baru berkisar 30 persen.

Menurut dia, Kabupaten Rejang Lebong ditargetkan oleh pemerintah pusat dan provinsi sampai dengan akhir tahun nanti minimal 70 persen sehingga masyarakat diminta mengikuti program vaksinasi COVID-19 bagi yang belum dapat.

"Semua vaksin itu sama, masyarakat jangan pilih-pilih vaksin karena itu untuk menjaga kesehatan kita. Vaksin apapun itu namanya silahkan, kita cari yang ada," terangnya.

Sementara itu untuk stok vaksin yang ada di Dinkes Rejang Lebong, tambah dia, jumlahnya masih aman sehingga sampai akhir tahun nanti target 70 masyarakat setempat telah divaksin akan terpenuhi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Syahfawi menyebutkan stok vaksin daerah itu hingga 7 Desember lalu mencapai 48.400 dosis diantaranya vaksin merek Sinovac untuk pemberian dosis kedua sebanyak 16.326 dosis.

Selanjutnya vaksin merek Astra Zeneca sebanyak 16.200 dosis, vaksin merek Moderna sebanyak 1.540 dosis dan vaksin merek Pfizer sebanyak 14.334 dosis.
Baca juga: Dinkes Rejang Lebong siapkan "doorprize" vaksinasi COVID-19
Baca juga: Ratusan warga ikuti vaksinasi Polres Rejang Lebong
Baca juga: Polres Rejang Lebong gelar vaksinasi pada malam hari

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021