Mamuju (ANTARA News)-Mentri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Agung Laksono, menyatakan bahwa pembangunan sektor wisata di Indonesia mampu menekan angka pengangguran hingga 7,8 persen.

"Pembangunan sektor wisata sangat signifikan dalam membangun ekonomi dan kesejahteraan rakyat bangsa ini karena berhasil menekan angka pengangguran hingga 7.8 persen di Indonesia pada tahun ini," kata Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Agung Laksano, pada acara Kemilau Sulawesi yang digelar Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) di Mamuju, Minggu.

Ia mengatakan, sektor wisata juga telah berperan dalam meningkatkan pendapatan domestrik bruto sekitar 7,6 persen sehingga sektor wisata telah mampu mendorong peningkatan ekonomi negara.

Selain itu, kata dia, sektor wisata memberikan kontribusi terhadap ekonomi negara karena sektor wisata mampu memacu peningkatan ekspor sumber daya alam Indonesia kenegara luar sekitar 7,5 persen.

Oleh karena itu, ia mengatakan, wisata dianggap salah satu sektor yang dapat membawa kemakmuran bangsa dan mempercepat pembangunan negara ini, sehingga sektor wisata tersebut harus dikembangkan di berbagai daerah.

"Kemilau Sulawesi yang digelar di Sulbar sebagai tuan rumah juga  diharapkan dapat semakin meningkatkan sektor wisata di daerah sulawesi dan di negara ini,"katanya.

Ia mengakui, Sulawesi memiliki potensi aset kekayaan alam yang melimpah sehingga kemilau sulawesi yang digelar dapat dijadikan moment penting untuk memacu peningkatan wisata negara ini.

"Ketatnya persaingan ekonomi global saat ini harus dilawan dengan menyiapkan ekonomi kreatif seperti produk kreatif dari karya anak bangsa sendiri yang benilai ekonomis, moment kemilau sulawesi sangat relevan untuk menumbuhkan ekonomi kreatif itu, sehingga pemerintah di daerah harus berperan juga untuk itu," katanya menambahkan.

Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh tampak mendampingi Menko Kesra dalam acara Kemilau Sulawesi yang menjadi ajang untuk promosi wisata, dan dihadiri ribuan peserta, antara lain melalui karnaval budaya dan pameran budaya.
(T.KR-MFH)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011