Jambi (ANTARA) - Seorang haji asal Kabupaten Merangin, Jambi yang tergabung dalam kloter BTH 12 atas nama Aisah Karim Abdullah (61) meninggal dunia di Madinah menjelang kepulangan ke Tanah Air.

"Informasi dari ketua kloternya benar ada yang meninggal dunia jamaah asal Merangin saat persiapan menuju Batam saat itu posisi jamaah sudah di Bandara Madinah," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi Wahyudi Abdul Wahab di Jambi, Senin.

Saat ini, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Jambi masih menunggu keterangan Certificate of Death (COD) atau keterangan kematian anggota jamaah yang akan menerangkan secara resmi penyebab meninggal haji tersebut.

"Resminya nunggu COD," ujarnya.

Pihak PPIH Arab Saudi saat ini sedang mengurus segala sesuatu untuk pemakaman jenazah.

"Dikebumikan di Tanah Suci, diserahkan ke pihak Arab Saudi mereka yang akan melaksanakan shalat jenazah dan dimakamkan," katanya.

Baca juga: PPIH Sumsel laporkan seorang haji asal Babel meninggal di Madinah

Saat ini, kata dia, jamaah haji kloter BTH 12 sudah tiba di Bandara Hang Nadim Batam untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke Bandara Sultan Thaha Jambi.

Jamaah kloter BTH 12 diperkirakan tiba di Bandara Sultan Thaha Jambi, Selasa (9/8), pukul 01.15 WIB.

Berdasarkan informasi, jamaah asal Merangin tersebut wafat pada 8 Agustus 2022, sekira pukul 02.50 Waktu Arab Saudi, menjelang kepulangan ke Tanah Air, yakni saat sudah di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah, menunggu waktu penerbangan ke Bandara Internasional Hang Nadim Batam.

Dia ditemukan tidak sadarkan diri saat akan mengambil koper, setelah turun dari bus di depan paviliun 2. Saat diperiksa dengan metode yang digunakan untuk menilai derajat kesadaran pasien, prognosis, serta mengklasifikasikan derajat cedera kepala, melalui tiga komponen yakni bukaan mata, respons verbal, dan respons motorik, almarhumah telah mengalami henti jantung.

Setelah kejadian tersebut, langsung dibawa ke Klinik AS yang berada di dalam paviliun 2. Sempat dilakukan resusitasi jantung paru (RJP) kepada haji itu selama 45 menit, sebagai upaya pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas dan henti jantung. Selanjutnya, dibawa ke Rumah Sakit Arab Saudi Al Muasad Madinah.

Baca juga: Seorang haji asal Garut meninggal dunia karena sakit di Madinah
Baca juga: Satu jamaah haji Aceh meninggal dunia setiba di Tanah Air

Pewarta: Tuyani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022