"Harus ada penetapan status wabah oleh pemerintah. Bagaimana pun masa depan peternak, industri perunggasan nasional, dan keselamatan jiwa manusia Indonesia harus menjadi kepentingan utama,"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi IX DPR Nova Riyanti Yusuf meminta pemerintah memberikan perhatian serius terhadap keberadaan wabah flu burung jenis baru yang menyerang itik yakni H5N1 clade 2.3.2 untuk memberikan rasa aman bagi rakyat.

"Harus ada penetapan status wabah oleh pemerintah. Bagaimana pun masa depan peternak, industri perunggasan nasional, dan keselamatan jiwa manusia Indonesia harus menjadi kepentingan utama," ujar Nova melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Rabu malam.

Dia mengatakan, virus flu burung yang akhir-akhir ini semakin meluas di beberapa daerah di Indonesia, serta kondisinya semakin mengkhawatirkan, menyebabkan para peternak mulai kehilangan pekerjaan.

Oleh karena itu dia menegaskan bahwa Panja flu burung Komisi IX yang berkonsentrasi terhadap penyimpangan anggaran dalam proyek pengadaan vaksin flu burung di PT Biofarma, tidak akan menutup mata melihat fenomena yang terjadi akhir-akhir ini di tengah masyarakat.

"Dari aspek kesehatan dan manusia, virus flu burung ini sangat membahayakan. Keganasan patogenisitasnya setara dengan virus flu burung subclade 2.3.1, yang menyebabkan sekitar 192 orang Indonesia terserang dan 160 meninggal," kata dia.

Menurut dia virus flu burung clade 2.3.2 juga berpotensi menular ke manusia walaupun sampai saat ini tidak terjadi di Indonesia.

"Di beberapa negara terbukti penularan clade ini pada manusia, seperti pernah dilaporkan di China, Hongkong dan Bangladesh, maka kita harus tetap waspada dan penting bagi para petugas kesehatan dan peternakan untuk memahami surat instruksi Kementerian Kesehatan dalam lintas koordinasi dengan Kementerian Pertanian," ujar dia.

Sejauh ini menurutnya kesiapan dan koordinasi Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian sudah berjalan baik, sehingga dia mengharapkan sosialisasi yang kuat dan penanganan yang tepat dapat menenangkan masyarakat.

Sebelumnya Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan menyatakan telah menemukan vaksin virus flu burung H5N1 clade 2.3.2. Kementan menyatakan akan memproduksi 25 juta vaksin flu burung jenis baru tersebut pada awal Februari dan akan dibagikan secara gratis kepada para peternak.

Kementan mengimbau masyarakat selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan serta memasak daging unggas dengan benar. Kementan juga mengimbau para peternak dan pedagang tidak menjual itik yang terindikasi sakit atau mati secara tidak wajar, melainkan memusnahkannya dengan cara dikubur, agar menghindari meluasnya penularan virus.

(R028/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013