Jakarta (ANTARA News) - Jaringan seluler generasi keempat (4G) berupa Long Term Evolution (LTE) Time-Division Duplex (TDD) atau Time-Division Long-Term Evolution (TD-LTE) pada frekuensi radio 2,3 GHz dapat diterapkan di Indonesia pada 2013 menyusul aturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang teknologi netral.

"Ini TD-LTE. (Frekuensi) 2,3 GHz itu sudah teknologi netral sehingga mudah kita sepakati (penerapannya). Jika semua operator setuju, kita mulai dengan TD LTE, di 2,3 GHz," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Muhammad Budi Setiawan, selepas pembukaan Huawei Indonesia ICT Carnival 2013 di Jakarta, Senin.

Budi mengatakan pemanfaatan frekuensi radio 2,3 GHz untuk teknologi TD-LTE bahkan dapat dimulai terlebih dulu dari frekunesi 2,1  GHz yang selama ini dipakai oleh tekonologi 3G.

"Karena (penerapan teknologi) WiMAX-nya (di frekuensi 2,3 GHz) tidak berkembang," kata Budi tentang teknologi WiMAX yang dipakai operator First Media dan Berca itu.

Operator telekomunikasi seluler, lanjut Budi, harus mengikuti prosedur Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) jika mau mengajukan penggunaan teknologi TD-LTE di frekuensi 2,3 GHz.

Prosedur yang dimaksud Budi antara lain Uji Layak Operasional (ULO) dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yaitu aspek piranti keras, piranti lunak, dan sumber daya manusia sebesar 30 persen pada tahapan awal.

Teknologi jaringan seluler LTE-TDD atau TD-LTE merupakan varian teknologi LTE dengan menggunakan satu pita frekuensi yang sama untuk mengirim dan menerima data atau sekedar memanfaatkan waktu pemakaian data dalam satu frekuensi, satu waktu untuk mengirim dan waktu berikutnya untuk menerima data.

Di sisi lain varian Frequency-Division Long-Term Evolution (FD-LTE) menggunakan sepasang pita frekuensi untuk mengirim dan menerima data dalam waktu bersamaan. 

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013