Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkirakan jumlah pendatang baru di Ibu Kota setelah perayaan Lebaran tahun ini bisa sampai 51.000 orang.

Angka perkiraan jumlah pendatang itu diperoleh berdasarkan hasil survei Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta dan Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya usai Idul Fitri 1434 Hijriah di titik keluar masuk seperti terminal, stasiun, bandara, pelabuhan dan gerbang tol.

"Dari survei itu diperkirakan jumlah pendatang baru untuk sementara bisa mencapai 51.000 orang. Dari jumlah tersebut, 15.000 pendatang kemungkinan masih ragu-ragu untuk menetap di Ibu Kota," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, Purba Hutapea, Selasa.

Ia mengatakan, jika 15.000 orang yang datang ke Jakarta setelah Lebaran mengurungkan niatnya untuk menetap maka jumlah pendatang baru akan menurun dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 47.832 orang.

Penurunan tersebut, sambung Purba, bisa terjadi karena Pemerintah Provinsi DKI terus membina kerja sama dengan daerah asal pendatang di Ibu Kota seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bandar Lampung, Nusa Tenggara Barat dan Bali.

"Penurunan ini juga terjadi karena pusat-pusat industri sudah menyebar di sejumlah titik seperti Tangerang, Cikarang dan Bogor. Oleh karena itu, pendatang baru tidak melulu berpusat di Jakarta, tetapi menyebar," katanya.

Operasi Yustisi Kependudukan (OYK) yang rutin dilaksanakan setiap tahun, menurut dia, juga mempengaruhi penurunan jumlah pendatang baru di Jakarta.


Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013