Bus AKAP nggak perlu ada terminal
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan solusi untuk penutupan terminal bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Lebak Bulus salah satunya adalah membangun terminal transit.


"Bus AKAP nggak perlu ada terminal. Mereka kan bawa penumpang dari luar kota, drop aja, misalnya di Carrefour atau di mana, jadi nggak ngetem-ngetem," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Rabu.

Dengan demikian, kata Ahok, bus bisa menaikkan dan menurunkan penumpang layaknya bus Transjakarta yang drop off penumpang di pool.

"Iya, ini semacam transit aja, yang masalah kan mereka suka ngetem, beranak pinak di situ. Makan, mandi di situ, jadi PO harus gilir sopir pulang dan datang hanya untuk bekerja," katanya.


Sebelumnya, pengamat transportasi sekaligus Ketua Dewan Transportasi DKI Jakarta Azas Tigor Nainggolan berpendapat bus antar kota antar provinsi (AKAP) hanya membutuhkan terminal transit di sekitar Lebak Bulus tidak perlu dipindah ke tiga lokasi, terminal Kalideres, Pulo Gadung, dan Kampung Rambutan.

"Coba dibangun alternatif tempat di sekitar Lebak Bulus, dibuatkan terminal transit pengganti. Nanti disitu bus sifatnya hanya transit menaikan dan menurunkan penumpang," kata Tigor di Jakarta, Rabu.


Untuk menyediakan terminal transit, Tigor mengatakan Pemprov tidak perlu menyediakan banyak lahan karena perusahaan otobus (PO) mencari tempat sendiri untuk menampung bus mereka.

"Untuk ini tidak perlu lahan luas. Jadi penumpang yang bekerja dan menggunakan bus AKAP tetap bisa bekerja. Selain itu pelayanan yang selama ini terbangun bisa tetap terjaga. Di luar negeri itu, terminal hanya terminal transit. Contohnya seperti di Tokyo, di sana itu terminal cuma lima. Itu kan memang bagus jika nanti sudah jadi ada terminal bus, terminal bus AKAP terintergrasi. Bagus menurut saya," katanya.

Tigor menjelaskan kalau hanya untuk terminal transit, lahan seluas 500-an meter banyak di sekitar Lebak Bulus.

"Teman-teman di sana mengatakan ada kok lahan segitu. 500 meter itu cukup, untuk menaikan, menurunkan penumpang, lalu juga untuk loket-loket penjualan tiket," katanya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014