Sao Paulo, Brasil (ANTARA News) - Sekitar 100 orang pendukung klub Brasil, Corinthians, menyerang pemain mereka sendiri menggunakan tongkat dan balok di tempat latihan di kota Sao Paulo usai tim kesayangan mereka dilibas Santos 1-5.

Salah satu klub terbesar di Brasil, Corinthians, merasa terancam karena tidak dilindungi oleh pendukung mereka sendiri. Paolo Guerrero pemain timnas Peru yang bermain untuk klub ini menjadi salah satu korban karena lehernya dicekik kelompok suporter tersebut.

Sementara itu beberapa rekan setimnya mengalami perampokan uang dan telepon genggam. "Kami pemain Corinthians menuntut keamanan di tempat kami ingin bekerja dengan tenang," kata Paolo Guerrero dilansir dari laman Daily Mail (5/2).

"Secara terbuka kami tawarkan dukungan agar serangan terhadap pemain profesional segera diusut pihak negara bagian Sao Paulo akhir pekan ini sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi sepakbola di negara ini," tambahnya.

Corinthians yang melahirkan pemain bintang Brasil seperti Garrincha, Socrates, Dunga, Rivaldo, dan Ronaldo, mengatakan mereka sudah bekerja sama dengan polisi serta meminta suporter dan media membantu mengidentifikasi para pelaku.

Skandal di Corinthians merupakan kasus terbaru jelang Piala Dunia 2014 di negeri tarian samba tersebut.

Akhir pekan lalu, seorang suporter menjadi sasaran pemukulan oknum polisi pada laga antara Vila Nova melawan Atletico Goianiense .

Kekerasan merupakan masalah utama di Amerika Selatan.

Meskipun brasil sudah lima kali juara Piala Dunia namun ketika negara ini ditunjuk menjadi tuan rumah pada 2007 muncul keraguan akan kemampuan mereka untuk menyelanggarakannya.

Panitia setempat mencoba menyingkirkan keraguan tersebut namun kecemasan semakin meningkat akibat munculnya beberapa insiden di stadion yang sedang dibangun.

November tahun lalu dua pekerja konstruksi tewas setelah sebuah crane terjatuh dan menimpa atap stadion dimana mereka sedang bekerja.

Pekerja lainnya terluka saat merampungkan stadion Corinthians Arena di Sao Paulo yang menjadi tempat upacara pembukaan Piala Dunia.

Selain stadion Corinthians Arena, Arena da Baixada di kota Curitiba juga masih dalam tahap pembangunan dan dijadwalkan rampung pada pertengahan Februari.

"Jujur​​, kondisi stadion tidak ideal," kata Jerome Valcke, sekretaris jenderal FIFA.

"Pembangunan stadion sangat tertunda dan terlewat dari jadwal FIFA untuk memastikan mampu digunakan dengan baik untuk Piala Dunia," katanya.

Penerjemah:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014