Karachi (ANTARA News) - Dua pegawai lokal yang bekerja untuk Dana Anak PBB UNICEF hilang di kota terbesar Pakistan, Karachi, dan polisi mengatakan Minggu bahwa mereka mungkin diculik.

Kedua orang itu hilang Kamis, kata Vittorio Cammarota, seorang juru bicara PBB, dalam sebuah pernyataan, lapor AFP.

"UNICEF bisa memastikan bahwa dua orang staf nasionalnya hilang Kamis malam di Karachi. Polisi melakukan penyelidikan dan mengadakan kontak terus-menerus dengan keluarga, demikian juga kantor UNICEF di (Pakistan)," katanya.

Polisi di Karachi menduga kedua orang itu diculik.

"Mungkin sekali mereka diculik," kata polisi senior Javed Alam Odho kepada AFP, Minggu, dengan menambahkan bahwa mereka berada di Karachi untuk berwisata di sebuah daerah peristirahatan di pinggiran kota itu.

Muhammad Sammad, seorang polisi lain, mengatakan, istri salah seorang staf itu memberi tahu polisi mengenai insiden tersebut dan pencarian segera dilakukan.

Karchi, kota berpenduduk 18 juta jiwa, merupakan pusat pasar saham Pakistan dan menyumbangkan 42 persen produk domestik bruto, Namun, kota itu juga dilanda kekerasan sektarian, etnik dan politik, serta penculikan dan kejahatan lain.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014