Manila (ANTARA News) - Pemerintah Filipina, Jumat, mengatakan bahwa ia bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk memastikan bahwa kebuntuan antara 75 penjaga perdamaian asal Filipina dan pemberontak Suriah di Dataran Tinggi Golan akan diselesaikan secara damai.

Sementara situasi di sana "tegang," para pejabat Filipina mengatakan tidak ada bahaya bagi kontingen Filipina di Suriah yang bergolak itu.

"Ini merupakan harapan kami bahwa situasi di Dataran Tinggi Golan akan diselesaikan dengan cara yang aman, dalam waktu secepat mungkin," kata Juru Bicara Kepresidenan, Edwin Lacierda.

Para pejabat militer Filipina mengatakan, pasukan penjaga perdamaian PBB asal Filipina terus mempertahankan tanah mereka setelah pemberontak Suriah mengepung perkemahan mereka dan memerintahkan untuk menyerahkan senjata api mereka.

"Tentara kami siap, terlatih dan mampu menghadapi situasi ini dan akan mengambil risiko untuk memenuhi komitmen kami terhadap keamanan dan perdamaian internasional," kata Juru Bicara Angkatan Bersenjata Filipina, Mayor Jenderal Domingo Tutaan.

"Kontingen penjaga perdamaian memiliki hak untuk mempertahankan posisi dan unit sesuai dengan protokol dan aturan keterlibatan (dari penjaga perdamaian) PBB," tambah Tutaan.

Para pejabat Filipina mengatakan, mereka "positif" bahwa situasi akan kian mereda.

Sebelum kebuntuan dengan pasukan penjaga perdamaian Filipina, pasukan pemberontak telah menangkap 43 penjaga perdamaian Fiji menyusul pertempuran sengit antara pemberontak dan tentara pemerintah Suriah yang dimulai pada Kamis.

Para penjaga perdamaian PBB asal Filipina dijadwalkan akan ditarik keluar pada Oktober karena situasi keamanan yang memburuk di Suriah yang bergolak itu.

Pada Maret tahun lalu, pemberontak Suriah menculik 21 penjaga perdamaian Filipina.

Dua bulan kemudian, empat penjaga perdamaian Filipina juga ditangkap oleh para pemberontak. Tetapi kemudian mereka semua dibebaskan tanpa cedera.
(H-AK)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014