Kita mencontek Bandung untuk program gerakan pungut sampah.
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencontoh program Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, tentang gerakan pungut sampah untuk mewujudkan Ibu Kota yang bersih.

"Kita mencontek Bandung untuk program gerakan pungut sampah. Nanti dimulai seminggu sekali," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas usai rapat di Balai Kota, Jumat.

Ia mengatakan gerakan pungut sampah atau GPS tersebut untuk meningkatkan peran masyarakat untuk menjaga kebersihan kota.

Tahap pertama katanya, GPS akan dilaksanakan oleh pegawai negeri sipil yang jumlahnya mencapai 70 ribu orang.

Gerakan tersebut akan dilaksanakan setiap Jumat mulai pukul 06.30 hingga pukul 07.00 WIB melibatkan PNS dan seluruh lapisan masyarakat.

"Nanti Gubernur akan membuat intstruksi untuk diedarkan ke setiap satuan kerja dan program ini akan diluncurkan 22 November," tambahnya.

Saptastri mengatakan berdasarkan penerapan program tersebut di Kota Bandung, hasilnya mendapat sambutan baik sehingga pola serupa diharapkan juga berhasil di Ibu Kota.

Pemprov DKI tambahnya akan menambah 1.300 ton sampah baru untuk menyukseskan program tersebut dan siap melibatkan perusahaan untuk menyerahkan sarana prasarana penanggulangan sampah dalam bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.

Gerakan ini tambahnya akan melibatkan komunitas "bersih nyok" yang sudah menggelar beberapa program untuk meningkatkan partisipasi masyarakat menjaga kebersihan.

Pendiri Komunitas "Bersih Nyok" Amara Mila mengatakan program yang diluncurkan pada 22 November 2014 tersebut akan dirangkai dengan pameran infrastruktur kebersihan antara lain tong sampah dan tempat pembuangan sampah sementara.

"Ada pameran peralatan sederhana untuk mengatasi minimnya tong sampah jadi masyarakat bisa membuat alat itu," katanya.

Ada juga pameran tempat pembuangan sampah sementara yang dibuat tiga orang peneliti. Alat tersebut lebih menarik dengan teknologi tertentu yang dapat membuat tempat pembuangan sampah sementara tidak berbau.


Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014