Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta meminta masyarakat tetap mewaspadai potensi banjir lahar dingin menjelang puncak musim hujan yang diperkirakan pada akhir Januari.

"Masyarakat diharapkan bisa melakukan mitigasi bencana secara mandiri, apalagi sistem peringatan dini sudah banyak dipasang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Gatot Saptadi di Yogyakarta, Senin.

Dia mengatakan selama musim hujan ini, pihak BPBD DIY telah melakukan inventarisasi sejumlah titik yang akan dilalui banjir lahar dingin, disertai pemasangan berbagai peralatan sistem peringan dini serta kamera pengawas (CCTV) yang telah terpasang di sepanjang titik rawan bencana.

Menurut Gatot, terdapat dua sungai yang sangat berpotensi menjadi area yang dilewati lahar dingin, yaitu Sungai Code dan Sungai Kuning. Kedua sungai tersebut berhulu di Gunung Merapi sehingga akan menjadi jalur banjir lahar dingin.

Meski tetap perlu diwaspadai, menurut Gatot, kemungkinan terjadi banjir lahar dingin tidak terlalu signifikan jika dibanding tahun sebelumnya, meskipun curah hujan tinggi saat puncak musim hujan.

Hal itu, menurut dia, mengingat karakteristik material vulkanik Gunung Merapi sisa erupsi tahun 2010 sudah mengalami perubahan menjadi lebih padat dibanding tahun sebelumnya. Apalagi, bangunan sabo dam juga telah banyak di bangun di sepanjang sungai hulu Merapi untuk menghalau tekanan banjir lahar dingin.

"Mudah-mudahan tidak turun apalagi karakteristiknya (material vulkanik) sudah padat. Apalagi banyak dihalau bangunan sabo," kata dia.

Menurut Gatot, mengahadapi potensi banjir lahar dingin pihaknya juga telah menggandeng berbagai komunitas relawan untuk siaga menghadapi ancaman bencana. Komunitas tersebut, ia menyebutkan, seperti Turgo Asri, serta Jogja Emergency Rescue.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memperkirakan puncak musim hujan terjadi antara akhir Januari dan awal Februari 2015. Staf Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta, Indah Retno Wulan mengatakan puncak musim hujan ditandai ketika curah hujan sudah mencapai 150 mili meter per dasarian.

"Sementara saat ini rata-rata curah hujan di DIY masih berkisar 50 mm per dasarian," kata Indah.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015