Kuala Lumpur (ANTARA News) - Seluruh sekolah di Malaysia, kecuali Kelantan, Sabah, Serawak, dan Wilayah Persekutuan Labuan, diliburkan selama dua hari mulai Senin, setelah kualitas udara mencapai tahap sangat tidak sehat akibat asap.

"Kementerian Pendidikan mengarahkan semua sekolah ditutup tidak perlu digantikan sesi persekolahan lain. Begitu juga dengan prasekolah. Selain pelajar, semua pihak dalam pengurusan sekolah termasuk guru tidak perlu hadir ke sekolah untuk hari Senin dan Selasa," kata Menteri Pendidikan Datuk Seri Mahdzir Khalid.

Penutupan itu mencakup 6.798 sekolah dengan 3,8 juta siswa, demikian dilaporkan berbagai media setempat di Kuala Lumpur, Senin.

Pada Minggu (4/10), indeks pencemaran udara (IPU) di Shah Alam, Selangor mencapai angka tertinggi hingga 308.

Kawasan lain yang mencatat tahap sangat tidak sehat adalah Batu Muda, Kuala Lumpur (289), Petaling Jaya (257), Banting (252), Pelabuhan Klang (246), Putrajaya (238) dan Seremban (202).

Sekretaris Majelis Keselamatan Negara (MKN) Datuk Mohamed Thajudeen Abdul Wahab mengatakan darurat bencana kabut asap hanya akan ditetapkan jika IPU mencapai angka 500.

"Jika itu berlaku, semua fasilitas publik dan swasta, termasuk pabrik, ladang, kawasan konstruksi harus ditutup," katanya.

Sementara itu Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamat Malaysia menyatakan siap membantu Indonesia memadamkan kebakaran di negara tersebut yang menjadi penyebab utama kabut asap di kawasan Malaysia.

Kepala Departemen tersebut, Datuk Wan Mohd Noor Ibrahim seperti dikutip Bernama mengatakan pihaknya siap memberikan bantuan jika Indonesia membutuhkan dukungan negara luar, termasuk Malaysia, untuk membantu menangani masalah kabut asap yang kian memburuk belakangan ini.

"Kami memang bersedia membantu jika keadaan memerlukan tetapi ia bergantung kepada pihak pemerintah sendiri karena mereka yang memutuskan apakah akan menghantar pihak kami menyertai misi memadam kebakaran yang melanda hutan di Indonesia," katanya.

Wan Mohd Noor mengatakan, pihaknya mempunyai aset lengkap dan kemahiran jika mereka diminta untuk membantu misi memadamkan kebakaran hutan di kawasan Sumatra dan Kalimantan.

Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015