Surabaya (ANTARA News) - Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Mahfudh Shodar mengatakan bahwa seluruh madrasah di Kota Surabaya, baik Madrasah Aliyah (MA) maupun Madrasah Tsanawiyah (MTs), telah menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

“UNBK di Surabaya, seluruh madrasah ada 43 madrasah yang terdiri dari 4 MTsN dan 39 MTs Swasta, semuanya mengikuti UNBK,” kata Mahfudh usai meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di MTsN 1 Kota Surabaya, Selasa.

Ikut mendampingi, Kepala Kankemenag Kata Surabaya Moh. Bakri, Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kota Surabaya Umi Kholisoh dan Kasubag Inmas Kanwil Jawa Timur Mahsun.

Sebelumnya, dalam pelaksanaan UN MA bulan April lalu,  16 MA (1 MAN dan 15 MA Swasta) di Surabaya semuanya juga menyelenggarakan UNBK.

Menurut Mahfudh, sukses pelaksanaan UNBK pada seluruh MTs dan MA di Surabaya  menunjukan  bahwa madrasah ada dan bisa. Madrasah mampu bersaing di era global. Diakuinya bahwa pada tahun ini, Kota Surabaya menjadi pilot project untuk Jatim dalam pelaksanaan UNBK di madrasah dan ternyata itu bisa dilakukan.

“Tahun depan, semua madrasah negeri saya wajibkan untuk mengkuti UNBK, baik tsanawiyah maupun Aliyah. Madrasah Negeri harus mengikuti UNBK pada 2017,” tegasnya.

“Kita harapkan tidak ada yang tidak siap, harus siap. Kalau yang swasta, tahun depan kita imbau untuk mengikuti UNBK,” tambahnya.

Disinggung soal persiapan yang dilakukan, Mahfudh menjelaskan bahwa tahapan persiapan sudah dilakukan sejak 2015. Saat itu, UNBK di madrasah Jawa Timur  baru dilaksanakan di MTsN 2 Kediri dan MAN Pasuruan.

Sukses pelaksanaan UNBK di kedua madrasah itu kemudian disosialisasikan ke semua madrasah di Jatim. “Sekarang pilot project yang kita wajibkan Surabaya. Nanti kita kembangkan di Jatim untuk madrasah negeri wajib, yang swasta kita imbau untuk mengikuti UNBK,” ujarnya.

Terkait penyiapan sarana dan prasarana, Mahfudh mengaku akan memikirkannya melalui beberapa skema pendanaan. Pertama, kalau memungkinkan akan dialokasikan melalui skema DIPA Kanwil Jawa Timur. Jika tidak, maka Kanwil dan Kankemenag Kabupaten/Kota akan menjalin kerjasama dengan para komite pendidikan dalam rangka merumuskan upaya yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan sarana dan prasarana.

“Skema ketiga, kerjasama dengan wali murid dan siswa dengan membawa lap top masing-masing untuk dikirim ke madrasah dan kita set sehingga anak-anak bisa mengikuti ujian dengan berbasis computer,” tandasnya.

Sebelumnya, Kakankemenag Kota Surabaya Moh Bakri menyampaikan bahwa pelaksanaan UNBK di madrasah Kota Surabaya tidak terlepas komitmen dan semangat para kepala, guru, dan siswa  madrasah. Mereka tidak mau kalah dengan sekolah dalam berkompetisi, meski dengan berbagai keterbatasan yang ada.

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016