Malang (ANTARA News) - Hujan buatan yang dilakukan Perum Jasa Tirta (PJT) I pertengahan Februari hingga awal Maret lalu masih belum mampu menormalkan tingkat elevasi debit air di Bendungan Sutami menjadi 272,80 meter Dari Permukaan Laut (DPL). Kabag Hukum dan Humas PJT I Malang Wahyu Dutonoto, SH, Sabtu, mengakui, hujan buatan tahap I lalu hanya mampu menambah 110 juta meter kubik dengan rata-rata 100 meter kubik per detik. "Karena masih belum mampu menormalkan kembali pasokan air bendungan termasuk beberapa waduk yang dikelola PJT I di wilayah Malang Raya, maka kami masih mengkaji kembali untuk membuat rekayasa hujan buatan tahap II," katanya di Malang. Dikatakannya, setelah hujan buatan tahap I dihentikan, saat ini elevasi air di tiga bendungan besar di Malang yakni Bendungan Sutami, Sengguruh dan Selorejo turun hingga enam meter sehingga perlu hujan buatan tahap II. Apalagi, katanya, rencana pembuatan rekayasa hujan buatan tahap II tersebut selain mendapat dukungan dari Pemprov Jatim dan BPPT, ketiga Pemda di Malang Raya juga dihimbau untuk membantu pendanaannya yang mencapai Rp2,4 miliar seperti pada tahap I lalu. Ia mengakui, sebelumnya hujan buatan yang telah dilaksanakan pertengahan Februari hingga awal Maret lalu mampu menormalkan elevasi air sehingga tidak perlu hujan buatan tahap II. Namun, lanjutnya, target tersebut meleset akibat adanya badai George dan Jacob belum lama ini sehingga awan comulus yang membawa hujan tertiup angin kencang dan menggagalkan turunnya hujan. "Akibatnya air irigasi bagi petani juga harus ditambah dan jalan satu-satunya hanya dengan membuat hujan buatan apalagi di Jatim juga ada Program Pengadaan Pangan satu juta ton pada tahun 2007 yang mau tidak mau sarana irigasi harus lancar," ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007