Serang, Banten (ANTARA News) - Pimpinan Pondok Pesantren Alfathoniyah, H. Matin Sarkowi membentengi para santri dari paham radikal dengan mengajarkan pemahaman agama secara menyeluruh dan menanamkan cinta pada Indonesia.

"Kalau di pesantren kami, sedari dini diajari akhlaqul karimah, pemahaman agama secara komprehensif, hubbul wathan (mencintai negara). Ini yang dapat membentengi anak-anak kami dari (paham) radikalisme," kata Matin di Serang, Banten, Selasa.

Ia berujar, salah satu hal yang harus diwaspadai adalah cepat menyebarnya informasi yang tidak jelas kebenarannya di berbagai media.

"Enggak semua berita harus ditelan mentah-mentah. Selain itu patut diwaspadai juga tontonan yang menimbulkan radikalisme," katanya.

Selain itu, menurutnya, informasi yang mengandung unsur SARA dan provokasi yang dibagikan oleh para netizen di media sosial juga harus diwaspadai. "Medsos perannya luar biasa. Ada teroris yang belajar merakit bom dari artikel yang dibagikan di Facebook," katanya.

Sementara pihaknya menyambut baik adanya upaya sosialisasi deradikalisasi dari kepolisian setempat.

"Acara sosialisasi ini dikemas dengan mendengar komentar dari masyarakat sehingga acara ini bukan hanya sosialisasi (deradikalisasi) dari polisi saja," kata Matin Sarkowi.

Kendati demikian, menurutnya yang terpenting mengatasi akar masalah yang menyebabkan terjadinya aksi radikalisme.

"Penyebab radikalisme itu apa? Radikalisme ini kan ingin mengganti negara karena negara dianggap thagut. Ini yang membutuhkan kerja sama semua pihak dalam pembinaan dan pemberantasannya," ujarnya.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016