Nairobi (ANTARA News) - Lebih dari 100 pasien kabur dari satu-satunya rumah sakit jiwa di Kenya pada Senin (5/12), saat para dokter dan perawat mengikuti aksi mogok kerja untuk menuntut kenaikan gaji.

Komandan Kepolisian Nairobi Japheth Koome mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa polisi telah menjalankan operasi untuk mengembalikan pasien ke rumah sakit saat sejumlah video di media sosial menunjukkan mereka menaiki dinding rumah sakit dan berlarian ke jalan raya di ibu kota.

"Kami sudah menangkap puluhan dari... pasien yang kabur dalam operasi yang masih berlangsung," kata Koome.

"Para dokter mengacaukannya dengan meninggalkan para pasien."

Sekitar 5.000 dokter, apoteker, dokter gigi dan perawat Kenya melakukan aksi mogok kerja pada Senin setelah perundingan antara serikat pekerja dan pemerintah mengenai kenaikan gaji gagal pada Minggu.

Serikat meminta kenaikan gaji 300 persen untuk dokter dan 25 sampai 40 persen untuk perawat yang disetujui dalam sebuah perjanjian penawaran kolektif pada 2013. Namun perjanjian tersebut belum dijalankan.

Ratusan pekerja yang melakukan aksi mogok berpawai ke Perbendaharaan Nasional mengenakan jas laboratorium, masker, dan topi sebelum polisi membubarkan mereka menggunakan gas airmata.

"Tidak ada intimidasi, tidak ada propaganda yang akan membuat kami mengubah tekad kami," kata Ketua Serikat Praktisi Medis, Ahli Farmasi dan Dokter Gigi Kenya, Samuel Oroko.

Dia mengatakan publik harus bersiap untuk "demonstrasi terpanjang yang pernah ada" karena dokter tidak akan kembali bekerja sampai tuntutannya dipenuhi.

Para dokter yang berunjuk rasa dan pendukung mereka menunjuk skandal korupsi yang sedang mewabah di Kenya dengan jutaan dolar digelapkan atau hilang dari perhitungan sementara para dokter berjuang untuk memperoleh kenaikan gaji.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016