Meureudu, Aceh (ANTARA News) - Khutbah Salat Jumat yang digelar di samping reruntuhan Masjid Jami Nur Abdullah, Gampong Paruh Keudeu, Kabupaten Pidie Jaya, diisi oleh ajakan dari khatib kepada warga untuk instropeksi diri dalam menghadapi bencana alam gempa bumi 6,4 Skala Richter (SR), selain juga ajakan tidak langsung untuk memakmurkan masjid.

"Ini cobaan bagi umat agar membenahi diri dan terus mendalami agama," kata khatib yang tak disebutkan namanya itu dalam khutbah singkat dalam bahasa Aceh, Jumat.

Khatib juga  menyentil umat telah banyak meninggalkan masjid yang terlihat dari sedikitnya yang menunaikan salat di masjid.

Dia juga menyoroti berkurangnya kegiatan keagamaan atau materi pelajaran agama sehingga peringatan dari Tuhan kepada umatnya pun akhirnya turun.

"Bencana ini peringatan yang harus diperbaiki oleh warga," kata sang khatib.

Sementara itu, Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Kabupaten Pidie Jaya, Putih A Manaf, menyebutkan 13 masjid di wilayahnya rusak dari sekitar 50 masjid yang ada.

Sementara itu, Kepala dinas Syiar Islam Kabupaten Pidie Jaya, Nazir menyebutkan jumlah masjid yang rusak parah mencapai 29 bangunan dan 28 rusak ringan.

"Itu dari keseluruhan masjid yang ada sebanyak 71 bangunan," kata Nazir.




Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016