Jakarta (ANTARA News) - Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta (KPUD DKI Jakarta) menunjuk Tina Talisa dan Eko Prasojo menjadi moderator debat kedua Pilkada DKI Jakarta berdasarkan pemikiran dan proses yang matang.

Untuk itu, Hendri yakin kontroversi yang bermunculan atas penunjukkan Tina dan Eko -- yang dikabarkan dekat dengan salah satu partai politik -- tidak akan menganggu jalannya debat dengan tema Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik, dan Penataan Kawasan Perkotaan yang berlangsung Jumat besok.

"Itu memang kontroversi, tapi saya yakin pasti KPUD sudah menghitung matang keputusan ini," kata Hendri Satrio saat dihubungi dari Jakarta, Kamis.

"Selama tidak ada kandidat yang keberatan dengan keputusan itu, maka debat akan berlangsung mulus," lanjut dia.

Hendri berpesan kepada Tina Talisa dan Eko Prasodjo agar terus menjaga netralitas sesuai pakta integritas komitmen yang telah disepakati dengan KPU.

"Justru beban berat akan berada di moderator. Bagaimana bisa menjadi moderator yang tidak berpihak," pungkas Hendri Satrio.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta Sumarno memastikan moderator debat kedua Pilkada DKI sudah berkomitmen akan bersikap netral dibuktikan dengan penandatanganan pakta integritas komitmen bersikap netral.

Menurut Sumarno, proses pemilihan moderator melewati proses seleksi yang ketat di mana KPU melacak dan menelusuri latar belakang para kandidat moderator dan panelis.

Eko Prasojo merupakan Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia. Sementara Tina Talisa merupakan mantan presenter televisi nasional.

Pewarta: Alviansyah P
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017