Kalau gagal, akan masuk dalam 'the middle income trap' atau jebakan pendapatan menengah."
Lamongan (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengemukakan lulusan sarjana saat ini merupakan pelaku bonus demografi yang akan dialami bangsa Indonesia, yakni pada 2025 ada 60 persen usia kerja dan 40 persen usia tidak produktif.

"Saat itu Indonesia mencapai usia produktivitas. Diprediksi pendapatan kita adalah 27.000 dolar Amerika Serikat pada tahun 2030. Kita akan masuk pendapatan per kapita tinggi," ujarnya dalam Wisuda Mahasiswa Universitas Islam Darul Ulum Lamongan, Jawa Timur, Sabtu.

Oleh karena itu, menurut dia, para wisudawan pada hari ini merupakan bagian penting dari apa yang disebut bonus demografi.

"Selain itu, yang bertanggung jawab akan bonus demografi tersebut bukanlah orang-orang yang memimpin saat ini, namun jadi tanggung jawab wisudawan untuk bisa mencapai itu. Indonesia akan menjadi negara secara ekonomi kuat. Kalau gagal, akan masuk dalam the middle income trap atau jebakan pendapatan menengah. Akhirnya jadi negara medioker," ujarnya.

Menjadi negara medioker, dinilainya, akan jauh lebih mudah dicapai, tapi hal itu akan menjadi sebuah kemunduran bagi Indonesia.

Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa wisuda bukan hal terakhir bagi seseorang, namun awal dari langkah ke depan yang akan lebih membutuhkan energi dan perjuangan dibanding saat masih menempuh pendidikan.

Selain bonus demografi, menurut dia, beban wisudawan akan semakin tidak ringan karena harus menyandang nama besar almamter sehingga Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) akan tercermin pada kinerja (performance) alumninya.

"Saya katakan ke rektor, iklan yang paling bagus bukan dipasang di TV. Iklan paling bagus adalah performance dari alumni. Alhamdulilah saya rasa wisudawan Unisda bisa melakukan itu," katanya.

Di hadapan sekira 500 wisudawan/wisudawati, ia pun menyatakan ikut bahagia dan bangga akan Unisda, yang rektornya secara pribadi telah lama bersahabat baik sejak mereka di Badan Koordinasi Perguruan Tinggi Islam Swasta.

"Saya sudah kenal beliau, sudah sejak lama, jadi agak susah untuk menolak undangan ini," demikian Muhadjir Effendy, disambut tawa hadirin.

Rektor Unisda Lamongan H.M Afif Hasbullah mengatakan mengundang beberapa tokoh, termasuk Mendikbud Muhadjir Effendy, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf sebagai wujud kekhusyukan dari kampus guna memberikan doa terbaik untuk para wisudawan dan wisudawati.

"Unisda mengundang Mendikbud karena mayoritas jurusan di sini adalah kependidikan. Wisudawan mayoritas adalah calon guru, maka diperlukan arahan dan bimbingan dari menteri," tuturnya.

Afif juga berterima kasih kepada seluruh orang tua wisudawan yang telah menitipkan dan mempercayakan anaknya untuk belajar dan berproses di kampusnya. Peran orang tua pun dia minta tak dilupakan wisudawan dalam kelulusan itu.

"Ingat semua orang yang berjasa dalam studi. Jika ingin sukses, maka kuncinya doa dan restu dari orang tua. Selain itu, karakter penting. Sesuatu yang sudah diajarkan di kampus supaya dijaga," katanya menambahkan.

Pewarta: Indra Setiawan & Willy Irawan
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017