Jambi (ANTARA News) - Status siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) Provinsi Jambi resmi berakhir setelah tidak diperpanjangnya SK penetapan status oleh gubernur Jambi.

Wakil Komandan Satgas Karhutla yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Bachyuni Desliansyah di Jambi, Jumat, mengatakan status siaga darurat karhutla sempat diperpanjang satu kali karena potensi karhutla masih terjadi. Namun saat ini Jambi memasuki musim penghujan.

"Saat ini kondisi cuaca menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Jambi, bulan November ini sudah memasuki curah hujan sedang. Jadi status tidak perpanjang," katanya.

Bachyuni menjelaskan, selama Jambi berstatus siaga darurat karhutla, titik panas (hot spot) terdeteksi di 10 kabupaten/kota kecuali Kota Jambi.

Dari sepuluh kabupaten itu, lima kabupaten terbanyak titik panas adalah Kabupaten Tebo sebanyak 35 titik, disusul Kabupaten Tanjungjabung Barat 26 titik dan Tanjungjabung Timur 11 titik. Kemudian Kabupaten Bungo dan Sarolangun masing-masing10 titik.

Sedangkan total luas lahan yang terbakar sepanjang tahun 2017 seluas 572,5 hektare. Dengan jumlah lahan gambut yang terbakar sebanyak 68,1 hektare dan lahan mineral 507,4 hektare.

Sementara jumlah tersangka dari Januari-Agustus 2017 sebanyak delapan orang dan proses hukumnya sedang berlanjut.

"Tiga tersangka berasal dari Kabupaten Tebo, satu orang berasal dari Kabupaten Tanjungjabung Timur, satu dari Kabupaten Muarojambi dan tiga orang dari Kabupaten Bungo," kata Bachyuni menambahkan.

Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017