Jakarta (ANTARA News) - Sutradara film Anggy Umbara mengatakan ia mempunyai cara khusus dalam menggarap film komedi aksi terbarunya 5 Cowok Jagoan.

"Film komedi aksi butuh ekstra hati-hati. Film komedi memiliki standar sendiri di mata penonton film Indonesia. Sebuah film bisa dikatakan lucu minimal bisa membuat tertawa sutradara dan kru produksi saat proses syuting berlangsung," ujar Anggy di Jakarta, Rabu.

Para sutradara harus mencari definisi lucu bagi semua lapisan masyarakat.

"Kami juga dilarang bikin film kocak yang norak. Cerita harus dikuatin, tidak cuma lucu tapi ada ceritanya, ada tujuan cerita mau menuju ke mana," katanya.

Menurut dia, pemain juga mesti bagus, produksi dijaga, sinematik, efek-efeknya, gerak lambatnya, artistik, komedi tetap dijaga dari awal sampai akhir.

Di antara semua adegan lucu yang ada di dalam film berdurasi 1 jam 46 menit, ada satu momen yang berkesan, yakni ketika lima pemain utama mengingat janji masa kecil. Mereka duduk berhadapan berlima dan mengenang kejadian masa lalu. Adegan tersebut, lanjut Anggy, sampai harus diambil puluhan kali karena satu alasan, antar pemain tidak bisa berhenti tertawa. Termasuk sang sutradara.

"Karena mereka saling ingat, dan saling melihat mimik wajah masing-masing, itu yang paling susah. Karena nggak bisa nahan tertawa, padahal itu cuma mimik wajah lho, bukan gestur. Itu diambil berulang-ulang. Ario Bayu akhirnya nggak mau lihat muka Dwi Sasono, dia cuma lihat kupingnya saja," tutur Anggy.

Film besutan terbaru Anggy Umbara itu menampilkan aksi dari Dedy (Dwi Sasono), Yanto (Ario Bayu), Lilo (Muhakdly Acho), Danu (Arifin Putra) dan Reva (Cornelio Sunny) yang berusaha menyelamatkan ilmuwan cantik bernama Dewi (Tika Bravani).

"Memadukan lima pemain utama yang belum pernah satu proyek bareng itu tantangan tersulit, harus latihan berkelahi, belajar komedi, empat jam dandan, menghadapi bos zombie dan 50 zombie dalam satu frame," papar Anggy.

Setiap pemain punya peranan masing-masing yang pastinya tidak akan kalah kocak ketika ditonton nanti di bioskop. Dikisahkan Yanto (Ario Bayu) yang berprofesi sebagai cleaning service harus menyelamatkan kekasihnya Dewi (Tika Bravani) yang diculik oleh segerombolan penjahat. Yanto mengumpulkan kawan-kawan masa kecilnya dan berusaha menyelamatkan sang kekasih.

"Ini film zombie komedi aksi pertama di Indonesia. Kalau "action zombie" yang horor dulu ada, namanya Kampung Zombie. Tapi ini penuh aksi, benaran berantem dan komedi situasi yang lucu. Karena ini pertama kalinya di Indonesia pastinya tantangannya tinggi sekali. Dari segi teknis, cara membuat zombie-zombienya, karakternya harus keluar, ada fokus dan kedalaman sendiri yang nggak boleh salah," terang sutradara berusia 35 tahun itu.

Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017