Denpasar (ANTARA News) - Seniman andal dari Bali, Wayan Beratha Yasa (73), menyerahkan lukisan berjudul "Legong Kraton" kepada Kepala Biro LKBN Antara Bali Edy M Yakub sebagai ucapan HUT ke-80 atau "dasawindu" kantor berita Indonesia tersebut, 13 Desember 2017.

"Karya kanvas berukuran 40 kali 50 centimeter itu saya buat pada Maret 2015, semoga dapat memberikan kedamaian dan kesejukan dalam ruangan ini," kata peraih Anugerah Seni Dharma Kusuma dari Pemprov Bali (2007) itu di Denpasar, Selasa.

Pensiunan PNS di bagian Humas Pemkab Badung yang dulunya berkantor di Kompleks Niti Praja Lumintang Denpasar atau "bertetangga" dengan kantor LKBN Antara Bali itu mengaku cukup mengenal betul dengan peranan dan fungsi LKBN Antara.

"Saya juga seorang fotografer sehingga saya menyambut baik pameran foto bertajuk `Bali 2017: Rwa Bhineda` dalam `simakrama` (open house) untuk merayakan dasawindu kantor berita Indonesia tersebut," katanya.

Ia menambahkan, bingkisan sengaja diserahkan lebih awal agar tidak mengganggu acara pembukaan pameran foto yang dilakukan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha pada Rabu (13/12) pagi, sekaligus ingin "menikmati" satu persatu dari 26 karya foto yang dipajangkan.

Menanggapi hal itu, Kepala Biro LKBN Antara Bali Edy M Yakub memberikan apresiasi atas bingkisan karya seni lukis tersebut, karena "kado" akan dapat memperindah suasana ruangan, sekaligus membuktikan kebersamaan Antara dengan masyarakat Pulau Dewata sejak pra-kemerdekaan hingga kini.

"Terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan kepada kami, semoga LKBN Antara dapat mengemban tugas yang semakin berat di masa mendatang bersama masyarakat Bali, karena sejarah Antara di sini juga menguatkan komitmen `Antara Bersama Bali`," katanya.

Dalam kesempatan itu, Edy M Yakub menjelaskan satu persatu makna "Rwa Bhineda" yang tergambarkan dalam puluhan foto itu kepada Wayan Beratha Yasa yang telah sukses menggelar pameran lukisan di tingkat lokal Bali maupun tingkat nasional dan internasional itu.

Wayan Beratha Yasa yang merupakan ayah dari empat orang putra dan sejumlah cucu itu pernah tampil dalam demontrasi melukis di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pembukaan pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-35 tahun 2013.

Sejumlah karya kanvasnya kini menjadi koleksi sejumlah museum dan galeri di berbagai kota di Indonesia maupun pencinta seni antara lain di Jerman, Belanda, Perancis, Australia dan Italia.

Awal Juli lalu, ia bersama putranya I Nyoman Suyasa menggelar pameran di rumah tempat tinggalnya di lingkungan Banjar Langon, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, yang menarik perhatian masyarakat dan pencinta seni di Bali.

Sebanyak 60 karya seni, 40 lukisan di antaranya objek wisata pura di Pulau Dewata itu ditata sedemikian rupa di rumahnya mulai dari balai delod, balai dangin, balai daje hingga emperan dapur.

"Saya berkeliling ke lokasi wisata yang ada, lalu saya potret dan akhirnya saya lukis di rumah," kata seniman lukis realis yang pernah terlibat dalam perencanaan lambang daerah Kabupaten Badung (1971) itu. 

Pewarta: I Ketut Sutika
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017