Jember (ANTARA News) - Sejumlah infrastruktur dan permukiman warga di Desa Sanenrejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur mengalami kerusakan akibat banjir yang menerjang kawasan setempat karena tingginya intensitas curah hujan.

"Hari ini kami meninjau sejumlah infrastruktur yang rusak dan beberapa rumah yang terdampak banjir di Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember," kata Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Widi Prasetyo di Jember, Jumat.

Menurutnya, banjir menerjang di tiga titik di Dusun Mandilis, Dusun Krajan, dan DAM Sanenrejo yang menyebabkan sejumlah kerusakan infrastruktur, sehingga tim pengkajian kebutuhan pascabencana (jitu pasna) mengecek ke lokasi setempat.

Pada titik pertama yakni RT 02 RW 05 Dusun Mandilis, Desa Sanenrejo itu menyebabkan dinding penahan sungai terkikis sepanjang 150 meter dengan lebar 20 meter, kemudian pasangan bronjong sepanjang 7 meter, robohnya tiang listrik 1 buah dan jalan lingkungan terputus sepanjang 30 meter, sehingga dampak dari kerusakan banjir yakni risiko terdampak langsung mengancam 8 rumah kepala keluarga.

Lokasi kedua di RT 03 RW 05 Dusun Mandilis, Desa Sanenrejo yang menyebabkan kerusakan sebagai pasangan dinding penahan sungai ambrol sepanjang 150 meter dengan tinggi 3 meter, kemudian rusaknya kandang warga sebanyak 4 buah, kerusakan dapur rumah warga sebanyak 2 buah, sehingga dampak dari kerusakan banjir yakni risiko terdampak langsung sebanyak 7 KK rumah warga.

Di lokasi ketiga RT 02 dan RT 01 RW 05 menyebabkan kerusakan pasangan dinding penahan sungai ambrol sepanjang 200 meter dengan tinggi 3 meter, sehingga dampak dari kerusakan banjir terdapat tujuh rumah warga yang terdampak langsung.

Kemudian banjir juga menyebabkan kerusakan di RT 01 RW 05 Dusun Krajan, Desa Sanenrejo yakni lahan pertanian seluas 3 hektare, rusaknya kandang warga sebanyak 4 buah, dan dampak dari kerusakan banjir menyebabkan enam rumah warga terdampak langsung.

"Tangkis sungai Sanenrejo yang berada di DAM Sanenrejo sepanjang 350 meter dengan lebar 6 meter mengalami ambrol, kemudian berm sungai sepanjang 500 meter selebar 10 meter terkikis, bahkan usaha wana wisata BDR juga mengalami kerusakan, sehingga kerusakan dam tersebut berpotensi terjadinya banjir bandang yang mengancam 7.000 KK di Desa Sanenrejo," katanya.

Widi menjelaskan BPBD Jember telah melakukan penanganan darurat dengan memberikan bantuan sembako dan sak karung, kemudian melakukan pengkajian kebutuhan pascabencana dengan melakukan akibat dan dampak penilaian kerusakan, kerugian, serta kebutuhan penanganan pascabencana.

"Kerusakan banjir tersebut berdampak pada infrastruktur dan permukiman warga di Desa Sanenrejo, sehingga nilai kerusakan ditaksir mencapai Rp567 juta," ujarnya.

Sedangkan untuk kebutuhan yakni pembangunan dinding penahan tanah dan tangkis, kemudian dilakukan normalisasi sungai, dan memberikan bantuan material bangunan rumah untuk warga korban banjir yang rumahnya rusak.

"Pengajuan perbaikan infrastruktur itu akan diusulkan ke pemerintah provinsi karena Sungai Sanenrejo adalah aset Provinsi Jawa Timur," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018