Jakarta (ANTARA News) - Univeritas Kristen Indonesia (UKI) berencana untuk menjadi kampus berkelas dunia dengan terus meningkatkan mutu pendidikannya, seperti perbaikan kapasitas dosen, pembangunan perpustakaan, dan laboratorium penelitian di berbagai bidang.

Perbaikan mutu didik itu diharapkan dapat membuat UKI masuk daftar 300 besar universitas berkelas dunia (world class university).

"Saya mendapatkan mandat sebagai rektor selama 4 tahun dari 2018 - 2022, mimpinya saya UKI akan dikenal di kawasan internasional," kata kata Rektor UKI, Dr Dhaniswara K. Harjono, kepada Antara, usai melakukan serah terima jabatan baru di Jakarta, Rabu.

Ia turut menambahkan, titel internasional tidak mustahil untuk didapatkan.

Menurutnya, semua niat dapat diwujudkan, karena perguruan tinggi swasta nasional yang saat ini sudah masuk di pentas internasional, awalnya juga berjalan terseok-seok.

"Dengan niat baik, tulus dan iklas, saya berusaha mewujudkan mimpi itu," katanya menegaskan.

Ia juga mengatakan, saat ini jumlah alumni UKI sudah mencapai lebih dari 50 ribu orang, dan dari alumni itu sudah banyak yang beprestasi.

"Saya melihat banyak alumni UKI jadi jenderal, menteri, gubernur, dan pejabat tinggi lainnya. Artinya, di luar kita dapat bersaing dengan alumni lain termasuk juga dari perguruan tinggi negeri," tambahnya.

Alumni dari fakultas kedokteran, katanya, juga cukup membanggakan, karena saat ini ada 17 orang dokter menduduki jabatan penting sebagai direktur di rumah sakit pemerintah. Bukan tidak mungkin, Dhaniswara menambahkan, nantinya alumni UKI ada yang bisa jadi Presiden, katanya dengan nada bergurau.

"Oleh karenanya, kerjasama alumni dan civitas akademika harus terus dijalin. Saya datang akan melayani semua pihak dengan standar dan mutu tinggi, bukan mau dilayani," katanya.

Pelantikan yang diselenggarakan di Auditorium Grha William Soeryadjaya, Fakultas Kedokteran UKI, Cawang, dihadiri sejumlah pejabat seperti dari Kodam jaya, DPR dan ketua alumni UKI Saor Siagian, yang saat ini menjabat sebagai pengacara KPK.

Pewarta: Theo Yusuf
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018