Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan dua rumah susun sewa (rusunawa) untuk mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) di Kabupaten Sleman dan Klaten.

Dalam peresmian acara melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memaparkan selain Rusunawa Mahasiswa, Kementerian PUPR juga membangun Rusunawa Pekerja, Pondok Pesantren, TNI/POLRI dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebagai bagian mewujudkan Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 29 April 2015 lalu di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.

"Kepada para mahasiswa dengan adanya fasilitas ini, harapan kami para senior dan alumni, dapat menghasilkan sarjana-sarjana Teknik Geologi yang lebih bermutu daripada kami sebelumnya," kata Menteri Basuki melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta.

Ada pun rusunawa pertama berada di Jalan Sendowo, Kabupaten Sleman (Rusunawa UGM Sendowo) telah selesai pada akhir tahun 2017. Sementara itu, Rusunawa kedua telah rampung tahun 2018 berlokasi di Desa Bayat, Kabupaten Klaten (Rusunawa UGM Bayat) dan diresmikan pada Sabtu (17/2) oleh Menteri Basuki Hadimuljono.

Rusunawa UGM Bayat telah digunakan oleh mahasiswa UGM dan mahasiswa kampus lainnya, bahkan sejumlah mahasiswa luar negeri yang melakukan studi lapangan geologi juga dapat tinggal di Rusunawa ini.

Rusunawa tiga lantai ini memiliki 54 unit untuk umum dan 2 unit untuk difabel dengan tipe 24 m2 dengan dilengkapi tempat tidur bertingkat, meja belajar dan lemari pakaian.

Biaya pembangunan Rusunawa sebesar Rp31,56 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Adhicipta Karya Hernanda dan konsultan Manajemen Konstruksi PT Laras Respati Utama. Pembangunannya dilakukan sejak Maret 2016 dan selesai pada September 2016.

Sebelum meresmikan Rusunawa UGM Bayat, Menteri Basuki juga meninjau Rusunawa UGM Sendowo. Rusunawa dengan satu tower setinggi tujuh lantai memiliki 180 unit mampu menampung 360 orang.

Rusunawa tersebut telah dilengkapi fasilitas setiap kamar yakni dua tempat tidur, kamar mandi di dalam, pendingin udara, meja kursi belajar dan lemari. Rusunawa ini juga dilengkapi 2 unit lift.

Biaya pembangunannya sebesar Rp47 miliar oleh PT Sarijati Adhitama dan di bawah pengawasan konsultan manajemen konstruksi PT Ciriajasa Cipta Mandiri. Untuk pengadaan meubelair dilakukan oleh penyedia jasa PT Bijak Manunggal Lestari sebesar Rp2,5 miliar.

Menteri Basuki mengapresiasi pembangunan dua rusunawa UGM tersebut dan mengakui kualitasnya yang sangat baik sehingga nyaman untuk dihuni.

"Kebahagiaan saya juga bertambah karena pelaksananya adalah kontraktor bukan BUMN dan ternyata hasilnya pun sangat baik," ungkapnya.

Pembangunan Rusunawa mahasiswa dan santri di berbagai daerah merupakan bentuk perhatian dan keseriusan Pemerintah dalam penyediaan hunian layak dan penataan kawasan lingkungan pendidikan.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018