Jakarta (ANTARA News) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapat nomor 11 dalam pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pemilu 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Minggu (18/2).

Ketua Umum PSI, Grace Natalie menyatakan PSI telah membuktikan mampu melewati tahapan-tahapan verifikasi.

"Persyaratan amat berat, yang dibuat oleh para senior di parlemen, berhasil kami lalui. Akhirnya kami berhasil menjadi peserta pemilu 2019," kata Grace di Jakarta, Senin.

"Terima kasih buat para pengurus dari Sabang sampai Merauke yang telah bekerja keras untuk mewujudkan ini semua. Mereka 70 persen masih di bawah 35 tahun," katanya.

PSI sendiri berpolitik dengan maksud memerangi dua masalah utama bangsa. "Pertama, korupsi dan kedua, intoleransi," ujar Grace.

Grace menyatakan, para kader PSI telah meninggalkan zona nyaman masing-masing untuk memperbaiki Indonesia. "Tapi kami bukan tipe politisi yang meminta suara rakyat, tapi ketika sudah berada di dalam malah membangun benteng dari rakyat," katanya.

PSI menawarkan pembaruan dalam politik Indonesia. Misalnya dengan melakukan proses rekrutmen bakal calon legislatif (bacaleg) secara terbuka.

"Para kandidat kemudian diuji para panelis independen, yang rekam jejak mereka bisa dicek semua orang," ujar mantan jurnalis dan penyiar TV tersebut.

Menurutnya, PSI menyadari mustahil menghindari politik. Selama masih hidup, Indonesia akan berurusan dengan politik. Hal yang bisa dilakukan adalah memasukkan orang-orang baik dan kompeten ke politik.

"Bro dan Sis di seluruh Indonesia, berbanggalah. Dengan nomor 11, kami siap memenangkan Pemilu, dengan mengisi kursi-kursi parlemen. Kami tidak akan merampok uang rakyat dan tidak akan membentengi diri dari kritik," kata Grace.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018