sekaligus mengenalkan Pelabuhan Ratu
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan mengendarai sepeda motor "chopperland" di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yakni  untuk mengajak masyarakat meninjau langsung program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) di sana.

"Saya ingin mengajak kawan-kawan dari klub-klub motor untuk sama-sama melihat Padat Karya Tunai yang ada di desa-desa," kata Jokowi di Pesanggrahan Tenjo Resmi, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, hari ini.

Presiden yang "touring" bersama klub motor Elders, Cleveland, dan komunitas artis, mengaku menikmati tantangan menunggangi "si roda dua" yang dimodifikasi dari motor Royal Enfield Bullet 350 cc itu.

"Jalannya juga sangat berkelok-kelok dan ingin sekaligus mengenalkan Pelabuhan Ratu," kata Jokowi

Dia mengaku terbiasa mengendarai sepeda motor sejak sebelum menjabat wali kota Solo.

Kepala Negara mengungkapkan terakhir mengendarai sepeda motor dengan jarak jauh adalah sewaktu mengunjungi Papua untuk meninjau jalan Trans Papua.

"Sebelum ini di Papua. Trail itu lumayan juga, 10-an kilometer," jelas Jokowi.

Baca juga: Jokowi "touring" ke Sukabumi bareng klub motor, ini komentarnya

Presiden mengingatkan masyarakat untuk mengendarai sepeda motor sesuai dengan tata tertib lalu lintas dan mengenakan perlengkapan keselamatan, seperti helm.

Kepala Negara bersama sejumlah klub motor telah mengendarai roda dua sejauh 30 kilometer, mulai dari Kantor Kecamatan Bantar Gadung, Kabupaten Sukabumi, sampai Desa Pasir Suren dan Desa Citarik di Kecamatan Palabuan Ratu.

Jokowi telah mengunjungi Desa Citarik di Kecamatan Palabuan Ratu untuk meninjau meninjau proyek perbaikan irigasi, pembangunan kolam retensi, dan tembok penahan tanah longsor.

Proyek Padat Karya Tunai itu dibangun dengan memanfaatkan Dana Desa Citarik 2018 senilai total Rp771 juta.

Presiden menjelaskan untuk Provinsi Jawa Barat terdapat 711 titik proyek Padat Karya Tunai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan dana Rp159 miliar.

Baca juga: Jokowi naik motor hasil modifikasi ke Citarik

Pewarta: Bayu Prasetyo dan Puspa Perwitasari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018