Surabaya (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menyebut wacana pembentukan poros ketiga untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 membutuhkan keajaiban untuk bisa terwujud.

"Untuk mewujudkan poros ketiga butuh keajaiban, " kata Zulkifli di Surabaya, Jawa Timur, Selasa malam.

Zulkifli mengemukakan, pihaknya justru sedang menggagas koalisi nasional untuk menghadapi pilpres mendatang, yang disebutnya digagas untuk merajut kembali Merah Putih.

Koalisi ini untuk menguatkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa. "Tidak memecah belah, tidak bermusuhan, tetapi untuk kepentingan nasional kita. National interest, " katanya.

Menurut pria yang menjabat Ketua MPR itu, gagasan mengenai koalisi nasional sedang dibahas partai-partai politik. Namun ia belum menjelaskan secara rinci mengenai jumlah dan partai apa saja yang membahas gagasan tersebut.

Mengenai arah dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) dalam pilihan presiden mendatang, Zul mengemukakan soal dukungan PAN belum bisa ditentukan saat ini. "Bisa saja ke Pak Jokowi, bisa juga ke Pak Prabowo atau bisa juga yang lain," katanya.

PAN saat ini belum menentukan dukungan karena masih konsentrasi di pilkada. Karena itu sikap PAN akan ditentukan setelah pilkada.

"Kita lihat nantilah setelah pilkada. Sekarang masih demikian 'cair', " katanya.

Baca juga: AHY: pembentukan poros ketiga tidak semudah dibayangkan

Baca juga: Demokrat tentukan sikap soal koalisi setelah pilkada

Baca juga: Rommy: poros ketiga sulit menang

Baca juga: Perludem: poros ketiga buat pemilih punya alternatif


Dalam pilkada Jawa Timur, PAN mendukung pasangan Khofifah-Emil dan optimistis calon yang didukung akan mampu meraih kemenangan. PAN bekerja keras untuk memenangkan pasangan tersebut.

Menurut Zul, dari kalkulasi, PAN menjadi penentu kemenangan Khofifah-Emil. Apalagi bila Muhammadiyah dan Aisyiyah solid maka target kemenangan diyakini akan terwujud.

Apabila semula dukungan warga Muhammadiyah dan Aisyiyah kepada Khofifah-Emil diperkirakan 70 persen, maka saat ini sedang digalang agar dukungan itu bisa 100 persen.

Pewarta: Sri Muryono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018