Seorang pemudik berkendaraan roda dua, Slamet, menyebut jalur Bekasi-Cikampek selalu dilaluinya saat mudik ke Pati di Jawa Tengah. Sudah enam kali dia memakai jalur itu untuk menuju kampung halamannya.
"Rute ke arah Pati memang selalu melewati Bekasi-Cikampek, Pantura. Mayoritas pengendara sepeda motor selalu melewati jalur tersebut," kata Slamet (47), kepada Antara, saat hendak melakukan perjalanan mudik dari Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin.
Slamet mengatakan bahwa, perjalanan ke Pati akan memakan waktu kurang lebih 16-17 jam melalui Jakarta, Bekasi, Cikampek, Karawang, Indramayu, Cirebon, Brebes, Pekalongan, Alas Roban, Semarang, Kudus, dan berakhir Pati.
Menurut Bapak empat anak tersebut, perjalanan kali ini diperkirakan akan mengambil waktu istirahat enam sampai tujuh kali, karena dia berboncengan dengan istrinya, Samini (46). Jika dia melakukan perjalanan seorang diri, waktu istirahat hanya tiga kali.
Pria yang bekerja sebagai salah satu supir taksi konvensional sejak sepuluh tahun lalu itu mengatakan beberapa pemberhentian untuk istirahat dan mengisi bahan bakar bagi pemudik sepeda motor antara lain berada di Cikampek, Cirebon, Tegal, Pekalongan, dan Semarang.
"Memilih menggunakan motor karena lebih mudah untuk beristirahat, bisa berhenti di mana saja. Jika naik bis, sulit untuk melakukan beberapa kali pemberhentian," kata laki-laki yang sudah berada di Jakarta sejak 1989 itu.
"Jika lancar, 16 jam sudah sampai Pati. Namun pada 2016, saya pernah berada di perjalanan selama dua hari satu malam, karena saat itu belum ada tol, sehingga semua melewati Pantura. Tapi selalu dinikmati," kata Slamet.
Dari pantauan Antara, jalur Bekasi arah Cikampek sudah mulai terlihat lengang hari ini. Tidak terlihat penumpukan kendaraan di lampu lalu lintas persimpangan, bahkan terlihat lebih lengang dibanding kondisi normal.
Data polisi menunjukkan puncak kepadatan terjadi Sabtu malam pekan lalu dengan rata-rata 2.000 unit kendaraan melintas setiap jam.
Baca juga: Jumlah kendaraan lewati Tol Cikampek berkurang
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018
